Welcome to The Family

Senin, 04 Maret 2013

Pengaruh Pikiran terhadap Sistem Kerja Akal Bawah Sadar



Jika tak ada hukum yang dipakai dan dihormati oleh manusia, tentu kehidupan mereka seperti dalam rimba: yang kuat yang menang. Meski sudah ada hukum, kita masih menemukan orang-orang yang berusaha menghindarinya. Yang demikian itu bisa jadi karena status sosial, keluarga, atau status ekonomi. Contoh kecil adalah menerobos lampu merah saat berkendaraan, membawa kendaraan dengan kecepatan yang melebihi batas maksimal, menghindari hukum agar tidak harus membayar pajak, memalsukan dokumen resmi, dan lain-lain.

    Namun, ada hukum yang tidak dapat dikelabui, yaitu hukum rohani yang oleh sebagian ilmuwan disebut “hukum kehidupan” dan sebagian yang lain menyebutnya “hukum alam”. Disebut demikian karena hukum ini berada dalam diri manusia dan berjalan menuju arah yang ditentukan oleh pikirannya. Dan saya lebih suka menyebutnya “hukum akal bawah sadar”.


    Anda akan mengenal hukum ini bukan sekedar namanya, melainkan fungsinya. Semua hukum ini berjalan bersama manusia dan memengaruhinya sesuai dengan jalan pikirannya. Sebagian pembahasan ini akan saya ambilkan dari hasil rekaman saya tentang “hukum akal bawah sadar yang menentukan arah perjalanan Anda”, agar memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang kekuatan pikiran kepada Anda.












Sistem ini berjalan berdasarkan prinsip: apa pun yang Anda pikirkan, negatif atau positif, pasti menyebar dan meluas pada hal-hal yang sejenis dengan apa yang Anda pikirkan. Jika Anda memikirkan kecemasan maka Anda menjadi sangat sensitif terhadap sesuatu yang mencemaskan atau melahirkan kecemasan. Anda akan selalu mengamati hal-hal yang menyebabkan kecemasan, orang-orang yang dilanda kecemasan, atau orang –orang yang menyebabkan kecemasan Anda semakin bertambah. Bagaimana hal ini terjadi?

Di dalam otak ada wilayah yang disebut wilayah logika. Wilayah ini berada di wilayah akal analitik. Tugasnya memberi alasan logis pada apa pun yang dipikirkan seseorang dan menjadi kekuatan konsentrasi pada segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran itu, langsung atau tidak langsung.

Saya ingin bertanya pada Anda: pernahkah Anda memikirkan sebuah mobil yang memikat hati Anda? Ketika berpikir untuk membelinya, bukankah Anda melihat seluruh bagia mobil itu? Pernahkah Anda memikirkan seseorang, tiba-tiba ia menelepon Anda? Anda pasti berkata, “Subhânallâh, aku baru saja memikirkan Anda!”

Kita juga menemukan bahwa sistem kerja akal bawah sadar bekerja mendukung Anda ketika Anda memikirkan seseorang yang negatif. Karena, wilayah logika akan memberikan berbagai alasan yang Anda inginkan untuk memperkuat pikiran Anda. Ia juga membuat Anda menjadi sangat peka terhadap setiap informasi atau orang yang berhubungan dengan pikiran Anda. Jika Anda memikirkan kegagalan dan Anda katakan pada diri sendiri, “Aku telah gagal,” maka hukum (ketetapan) ini akan melakukan sesuatu agar Anda melihat diri sendiri benar-benar gagal dan kegagalan selalu ada di sekitar Anda. Jika Ada berpikir kesiapan, sia-sia, cemas, dengki, benci, dendam, takut, dan pikiran negatif lainnya maka hukum (sistem kerja) akal bawah sadar akan mendukung Anda. Dengan hukum kebiasaan, cara ini akan menjadi kebiasaan Anda. Jika Anda berpikir positif seperti keberhasilan, toleransi, cinta, membantu orang lain, belajar, dan lain-lain, sistem kerja (hukum) akal bawah sadar pun akan bersikap sama terhadap Anda. Ia akan membantu memperkuat pikiran Anda, menggali informasi, serta mencarikan orang atau sesuatu yang sejenis dengan apa yang Anda pikirkan. Contoh: jika Anda ingin berlibur akhir pekan (weekend), Anda pasti akan memerhatikan berbagai iklan yang ada di media. Bisa jadi iklan semacam itu sebelumnya sudah bertebaran, tetapi Anda sama sekali tidak memerhatikannya. Hukum ini terus aktif kapan, di mana, dan dalam kondisi apa pun. Ia tidak pernah berubah dan tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun. Ia selalu bergerak aktif dengan kekuatan yang mengantarkannya pada kesuksesan seperti yang ada dalam pikiran Anda.

Sistem kerja akal bawah sadar ini selalu berjalan mulus. Ketika Anda memikirkan sesuatu yang negatif maka ia akan membantu Anda mewujudkan pikiran negatif itu. Sebaliknya, jika Anda memikirkan sesuatu yang positif, ia pun membantu Anda mewujudkannya. Ia ada untuk melayani Anda, mengikuti pikiran Anda, dan membuatnya menyebar luas. Jadi, sistem kerja akal bawah sadar bisa menyebabkan Anda sengsara dan gagal atau bahagia dan berhasil. Ia selalu berhasil mendukung Anda sesuai dengan jalan pikiran  Anda. Mari kita gali sistem kerja akal bawah sadar berikutnya dan pengaruhnya terhadap arah hidup Anda.










Saya pernah ke pulau Cona, Hawaii, untuk belajar dasar pengembangan manusia. Seperti biasa saya bangun pagi-pagi, pukul lima. Usai shalat subuh, saya lari pagi. Sebelum berangkat, seseorang berkulit hitam yang usianya sekitar empat puluh tahun ingin olahraga bersama saya. Kami pun lari pagi bersama menempuh jarak sekitar dua mil. Setelah itu kami berhenti dan istirahat di tepi pantai yang indah. Tiba-tiba orang itu berkata, “Lihatlah di air itu, Anda akan melihat ikan-ikan yang unik. Warna-warninya sungguh menawan.” Saya melihat ke tempat yang ia tunjuk, tapi tidak melihat apa-apa. Dalam hati saya berkata, “Tampaknya berbagai pelajaran tentang persepsi yang telah kami terima dalam pelatihan memengaruhi otaknya.” Saya berkata padanya, “Sepertinya tadi malam Anda tidak tidur sehingga Anda melihat sesuatu yang unik, sementara aku tidak melihat apa-apa.” Ia tertawa. Sambil menunjuk ia berkata kepadaku, “Coba lihat di sana. Anda akan melihat ikan yang aku katakan padamu.” Saya menarik napas dalam-dalam untuk mendapatkan ketenangan pikiran dan raga. Sekali lagi saya melihat tempat yang ia tunjuk.

Ternyata benar: saya melihat ikan yang sama sekali belum pernah saya lihat. Warna-warnanya sangat indah. Keindahan yang diciptakan oleh Allah. Dari pengalaman ini saya baru memahami hukum persepsi, yaitu salah satu hukum akal bawah sadar. Hukum persepsi ini menegaskan, “Segala sesuatu ada dalam persepsi. Jika Anda tidak mengetahui saat ini, bukan berarti sesuatu itu tidak ada dalam persepsi, tapi ia tidak ada dalam persepsi Anda saja.” Benar, ikan yang dilihat oleh teman saya itu hanya ada dalam persepsinya. Karena itu ia dapat melihatnya dengan mudah, sementara ikan itu tidak ada dalam persepsi saya kerena saya menganggapnya berkhayal. Setelah menarik napas dalam-dalam, mendapatkan ketenangan jiwa, dan bebas dari hukum apa pun, saya baru bisa melihat ikan itu dan berada dalam persepsi saya. Saat itu juga saya tahu bahwa di sana ada sejumlah ikan sejenis.hal ini mempertegas hukum akal bawah sadar yang telah saya jelaskan: “Segala sesuatu yang Anda pikirkan pasti menyebar dan meluas sesuai dengan apa yang Anda pikirkan.” Kemudian terjadi sesuatu yang tidak pernah  saya duga sama sekali karena konsentrasi saya sepenuhnya  ada pada ikan itu dan keluarganya yang saya lihat dengan jelas sekali. Saya katakan pada teman itu, “Lihatlah di sana, Anda akan melihat ikan langka dengan jenis yang berbeda.” Ia tidak melihat apa-apa. Kami seperti bertukar peran. Tidak lama kemudian ia bisa melihatnya. Kami pun memperluas wilayah persepsi sehingga kami melihat banyak jenis ikan langka yang lain di tempat yang sama. Pada saat itu saya teringat pada hukum kedua, yaitu hukum berpikir linear: “Apa pun yang Anda pikirkan pasti menyebar luas pada sesuatu yang sejenis dengan yang Anda pikirkan dan akan menambahkan data-data sejenis dengannya.”

Sekarang saya ingin bertanya:
Pernahkah Anda merasa kagum pada sebuah mobil dan, beradasarkan hukum akal bawah sadar, Anda jadi melihatnya di setiap tempat? Kemudian Anda jadi mobil lain yang sejenis dengan mobil di atas di setiap tempat, dan melihat mobil yang lain lagi di setiap tempat. Hukum ini membuat pikiran memberikan pikiran yang lain. Ketika Anda berpikir tentang sepupu Anda yang pernah membuat Anda marah, maka kemudian Anda juga berpikir tentang sepupu Anda yang lain yang juga pernah membuat Anda marah. Kemudian Anda juga berpikir tentang seorang pegawai Anda yang pernah membuat Anda marah. Inilah yang disebut dengan hukum berpikir paralel. Jika Anda memikirkan kecemasan, ia akan menyebar. Kemudian ia membuka pintu bagi hukum berikutnya. Akibatnya, kadangkala Anda frustrasi, kadangkala Anda sedih, dan kadangkala Anda gemetar. Jika seseorang takut naik pesawat karena alasan tertentu dan membiarkan ketakutan itu tidak diatasi, maka penyakit ini akan menyebar luas dan semakin kuat. Jika terus demikian ia tidak akan bisa bepergian dengan pesawat, dalam kondisi apa pun. Hukum berpikir paralel pun akan berlaku: ia akan takut ketinggian pesawat pasti terbang tinggi. Ia akan takut pada aktivitas pendakian karena aktivitas tersebut juga berjalan ke ketinggian. Hukum berpikir paralel akan terus beraksi dengan kuat. Bisa jadi kemudian ia takut pada tempat yang tertutup karena ruangan pesawat serba-tertutup. Bisa juga ia takut pada tempat-tempat gelap dan lainnya. Begitulah hukum paralel beraksi dengan sangat teliti agar seseorang dapat sukses dalam mewujudkan apa yang ia pikirkan.

            Jika seseorang berpikir akan menderita pusing setiap siang hari, dan rasa pusing semakin menjadi jika ia sedih atau marah, maka hukum pertama mulai aktif. Kemudian rasa pusing semakin menjadi dan menyebar: tidak hanya terjadi pada siang hari, melainkan pada sore dan malam hari.  Hukum selanjutnya pun berlaku pada kondisi selain sedih atau marah yang membuat rasa pusingnya semakin kuat, kemudian rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh. Bukan hanya sakit di kepala, tapi sakit itu telah merambat ke mulut, mata, hidung, dan wajah. Begitulah hukum bekerja sangat teliti agar membuat Anda berhasil menggapai apa yang Anda pikirkan.

            Contoh: seorang siswa tidak suka pada guru bahasa Inggris yang dinilai telah mempermalukannya di depan siswa yang lain. Peristiwa itu mengganggu pikirannya hingga terbawa pulang. Kemudian peristiwa itu ia ceritakan kepada keluarga dan teman-temannya. Maka, sistem kerja (hukum) akal bawah sadar menjadi semakin kuat, membuat siswa tersebut tidak menyukai sang guru, bahkan pelajarannya. Ia tidak mau dekat dengan gurunya dan tidak mau mempelajari materi yang diajarkan. Hukum ini terus meluas dan membuatnya berpikir tentang guru dan pelajaran lain yang tidak ia sukai. Hukum ini terus meluas hingga siswa tersebut tidak suka pada sekolahnya. Selain itu, ia juga tidak punya gairah belajar. Dalam kasus ini kita menemukan hukum berpikir paralel mulai bekerja. Siswa tersebut merasa bahwa belajar sudah tidak ada artinya. Begitulah hukum ini bekerja dengan sangat teliti dan efektif untuk memberi apa yang Anda inginkan.

            Hukum-hukum itu bekerja dengan kekuatan dan dinamisme yang sama ketika Anda memikirkan hal-hal positif. Dengan begitu hukum ini membantu Anda mewujudkan cita-cita dan impian.

            Sebagaimana Anda saksikan, satu pikiran yang dianggap sepele ternyata memiliki kekuatan luar biasa. Pikiran itu bisa menjadi penyebab keberhasilan atau kegagalan dan kebahagiaan atau kesengsaraan Anda.

            Ikutlah bersama saya meneruskan perjalanan menguak kekuatan pikiran dan pengaruhnya pada hukum konsentrasi.


Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)



Baca juga :  
Pikiran Melampaui Batas Waktu 
Pikiran Tidak Mengenal Jarak
Pikiran Tidak Mengenal Waktu  
Pikiran Menambah atau Mengurangi Energi 
Pikiran Melahirkan Kebiasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar