Welcome to The Family

Sabtu, 19 April 2014

Cara Reset Ink Cartridge Epson T11/T20

Pada printer Epson T11/T20, akan mengalami kondisi di mana kedua lampu menyala tanpa kedip yaitu hijau dan merah. Pada kondisi ini printer tidak dapat digunakan untuk mencetak. Yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tekan tombol merah satu kali dan lepaskan, maka cartridge akan berjalan ke kiri kemudian ke tengah.
2. Karena pada T11/T20 tidak bisa menggunakan tombol resetter pada cartridge, maka kita lakukan secara manual, yaitu dengan mengangkat cartridge lalu pasang kembali.
3. Selanjutnya tekan lagi tombol merah satu kali, maka cartridge akan berjalan ke kanan kemudian mulai memproses penstabilan.
4. Jika sudah berhasil maka lampu merah padam dan lampu hijau menyala normal.
5. Ulangi lagi langkah-langkah jika belum berhasil.

Apabila sudah beberapa kali tapi tidak berhasil, maka ada beberapa kemungkinan:
- chip cartridge bermasalah. Biasanya chip kotor oleh tinta, atau dalam beberapa kasus pada printer lama chip cartridge terkena korosi/karat, jika itu terjadi bersihkan saja dengan penghapus karet. Jangan menggunakan logam karena dapat membuat tembaga pada chip terkikis. Jika masih tidak bisa maka gantilah dengan chip atau cartridge yang baru.
- pada printer infus, biasanya selang infus tersangkut. Selang yang tersangkut menyebabkan sensor di dalam printer tidak merespon gerakan carriage (tempat cartridge), sehingga lampu indikator merah menyala. Lakukanlah tata ulang pada selang infus.

Apabila mengalami kasus di atas dan cara-cara tersebut masih belum berhasil, konsultasikanlah pada teknisi printer.
Jika ada pertanyaan silakan masukkan di kolom komentar.

Tiga Kekuatan


Tiga kekuatan ini adalah sumber keseimbangan dan berpikir positif dalam hidup. Jika salah satu tidak ada, seseorang akan mudah berpikir negatif. Tiga kekuatan ini terdiri dari keputusan, pilihan, dan tanggung jawab.


    Tiga kekuatan ini tidak bisa dipisahkan. Jika dipisahkan maka akan terjadi ketidakseimbangan dan akan mengundang rasa frustrasi serta menjadi mangsa “tiga pembunuh”. Dengan demikian, Anda akan mencela, mengkritik, dan membanding-bandingkan. Konsentrasi dan pikiran Anda menjadi negatif dan akan melahirkan perasaan dan kenyataan hidup yang negatif. Pada dasarnya, sebagian besar orang memilih pikiran, konsentras, dan perilakunya. Setiap keputusan yang diambil adalah hasil pilihannya. Persoalannya terletak pada keberanian bertanggung jawab. Bisa jadi seseorang menyadari dirinya sengsara, tapi tidak tahu bahwa kesengsaraannya merupakan hasil pikiran dan pilihannya sendiri hingga ia tidak merasa harus bertanggung jawab. Itu sebabnya ia ia akan terseret melakukan “tiga pembunuh”. Ia akan mencela orang lain berdasarkan perasaannya, membandingkan dirinya dengan orang lain, dan menyalahkan nasibnya. Dengan penjelasan ini saya berharap Anda mulai menyadari bahwa Anda telah menggunakan tiga kekuatan, baik yang positif atau yang negatif.

Pengetahuan adalah kekuatan. Pengetahuan Anda tentang apa yang terjadi di dalam diri akan membantu Anda untuk melakukan perubahan dan kemajuan di jalan yang benar. Anda tidak akan menjadi mangsa perasaan negatif yang mengganggu kesehatan jiwa dan raga. Mari kita bersama mempelajari tiga kekuatan tersebut hingga kita tahu cara memanfaatkannya dengan positif dalam setiap aspek kehidupan.
 
Keputusan


Ketika berada di salah satu negara Arab, saya menumpang taksi ke hotel. Dalam perjalanan, sopir taksi itu mengeluhkan kodisi finansial, sosial, dan kehidupannya yang serba sulit. Ia juga mengeluhkan pemerintah yang tidak peduli pada masyarakat lemah. Saya bertanya, “Sejak kapan Anda bekerja sebagai sopir taksi?” Ia menjawab, “Sudah lebih tiga puluh tahun.” Saya tanya lagi, “Pernahkah Anda berpikir untuk memiliki mobil sendiri?” Ia memandang saya keheranan, kemudian berkata, “Ustadz, sepertinya Anda ini dari planet lain. Kesulitan yang menjerat hidup orang-orang seperti kami tidak memberi kesempatan untuk sukses.” Selanjutnya ia balik bertanya kepada saya, “Jika Anda berada pada posisiku, apa yang akan Anda perbuat?” Saya jawab, “Aku ingin punya banyak armada taksi.” Orang itu tertawa kencang. Ia kira pernyataanku lelucon belaka.

    Pada sebuah perguruan tinggi, saya memberi kuliah tentang kekuatan perubahan dan bagaimana ia menjadi salah satu faktor penting kemajuan. Setelah memberi kuliah, beberapa mahasiswa mendatangi saya. Salah satu dari mereka berkata, “Doktor, terima kasih atas kuliahnya. Sungguh sangat mengesankan! Tetapi sayang, tidak realistis. Nyatanya setelah tamat dari kuliah, kami tidak mendapatkan pekerjaan, seperti para alumni sebelumnya.” Saya tanyakan, “Dari para alumni sebelumnya, adakah yang mendapatkan pekerjaan?” Ia menjawab, “Ya.” Saya tanyakan, “Kalau begitu, apa masalahnya? Mengapa Anda memfokuskan diri pada hal-hal negatif dengan berpikir tidak mendapatkan pekerjaan?” Setelah berkata demikian saya mendekatinya dan berkata, “Berikan perhatian Anda pada apa yang Anda inginkan, bukan pada apa yang tidak Anda inginkan. Mulai hari ini, putuskan bahwa Anda akan mencari pekerjaan setiap hari selama sepuluh jam. Jika itu yang Anda lakukan, aku pastikan Anda mendapatkan pekerjaan.”

    Kisah ini contoh nyata dari kehidupan yang ada. Sopir taksi mengambil keputusan untuk hidup dengan cara seperti itu: mengeluh, mencela, dan tidak menciptakan perubahan apa pun adalam hidupnya. Sang mahasiswa memutuskan untuk memberi perhatian pada hal-hal negatif sehingga ia kehilangan harapan pada masa depan.

Saya ingin bertanya kepada Anda:
Apakah Anda bahagia dengan pekerjaan Anda? Apakah Anda bahagia dengan keluarga Anda?
Bagaimana hubungan Anda dengan Allah?
Bagaimana kesehatan Anda? Apakah Anda merasa puas dengan berat badan dan kesehatan Anda?
Bagaimana kehidupan pribadi Anda? Apakah Anda merasa lebih maju dan lebih baik?
Apakah Anda merasa cukup puas dengan kondisi keuangan Anda?

    Jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan di atas adalah hasil dari keputusan yang telah Anda ambil pada masa lalu. Disadari atau tidak, keputusan itu telah memengaruhi kondisi hidup dan hasil yang Anda raih hari ini.

    Mungkin kita tidak dapat menguasai lingkungan dan pengaruh eksternal yang ada di sekitar kita. Tetapi, kita punya kemampuan untuk memutuskan bagaimana menyikapi kesulitan-kesulitan yang ada. Anda mungkin lebih fokus pada pemecahan masalah atau pada mengkrtitik, menyalahkan, dan marah. Sepenuhnya Anda dapat memilih salah satu di antara dua sikap itu. Keputusan ada di tangan Anda.

Lima Dasar Keputusan
1.    Keputusan berpikir
Dalam The Aladdin Factor, Jack Canfield dan Mark Victor Hansen menulis bahwa setiap hari manusia menerima lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan dalam menyikapi berbagai pikiran itu adalah orientasi yang ditentukan oleh manusia sendiri. Jika ia memutuskan memilih orientasi negatif maka hasilnya akan negatif. Jika ia memutuskan memilih orientasi positif maka hasilnya pun positif. Seperti Anda tahu tentang hubungan akal bawah sadar bahwa hukum aktivitas akal bawah sadar membuat pikiran tertentu menyebar.
    Karena itu, Anda harus memerhatikan pikiran Anda: apakah pikiran yang akan Anda jadikan makanan bagi akal Anda bermanfaat atau tidak? Persis seperti Anda memilih makanan bagi tubuh Anda. Pikiran adalah makanan bagi akal. Agar keputusan untuk berpikir ini bernilai positif, Anda harus mengenal pikiran Anda, kemudian mencari cara penyelesaiannya. Dengan begitu, hukum aktivitas akal bawah sadar akan bekerja untuk kebaikan Anda. Dengan mengulang hal sedehana seperti ini, berarti Anda telah melatih akal untuk memilih pikiran dan melatihnya mencari solusi.

2.    Keputusan berkonsentrasi
Hukum konsentrasi adalah salah satu hukum akal bawah sadar yang paling penting. Apa pun yang menjadi pusat perhatian akan digeneralisasi oleh akal. Akal akan menafikan pikiran lain agar dapat berkonsentrasi pada informasi tertentu. Jika pusat perhatian Anda adalah kegagalan, Anda akan menemukan bahwa akal memberikan berbagai informasi tentang kegagalan. Ia akan memperkuat persepsi kegagalan itu supaya Anda bisa benar-benar dekat dengannya. Kerja seperti itu juga terjadi pada pikiran yang positif. Jika yang Anda pikirkan adalah kebahagiaan, akal akan membuang gagasan tentang kesengsaraan dan menggeneralisasi kebahagiaan. Oleh sebab itu, Anda harus menentukan pusat perhatian Anda dengan tepat. Agar kekuatan konsentrasi bemanfaat bagi Anda, pertama kali Anda harus tahu apa yang menjadi pusat perhatian Anda. Langkah selanjutnya adalah konsentrasi pada solusi dan berbagai alternatif yang mungkin ada. Dengan demikian Anda telah menjadikan hukum akal bawah sadar dan hukum konsentrasi berpihak pada Anda.

3.    Keputusan merasakan
Perasaan adalah bahan bakar manusia. Sebagai bahan bakar, ia bisa saja membakar pemiliknya jika bersifat negatif dengan menimbulkan berbagai penyakit jiwa dan fisik. Karena itu, perhatikanlah perasaan Anda, kemudian konsentrasilah pada gerak napas Anda. Tarik napas dalam-dalam dan keluarkan dengan tenang. Lakukan beberapa kali. Pada setiap embusan napas ucapkan, “Alhamdulillah.” Dengan demikian Anda telah memberi makanan oksigen pada otak dan Anda telah menggunakan kekuatan spiritual. Selanjutnya pusatkan pikiran Anda pada rumusan solusi.

4.    Keputusan perilaku
Ada sesuatu yang saya sebut dengan istilah “mata rantai persepsi” yang dimulai dengan kesadaran. Kesadaran membuat kita berpikir tentang makna. Makna membuat kita konsentrasi, merasakan, dan berperilaku. Ketika Anda menguasai akar perilaku, yaitu kesadaran, berarti Anda telah membuat seluruh mata rantai persepsi bekerja untuk kebaikan Anda. Jika pikiran, konsentrasi, dan perasaan bersifat positif maka akan melahirkan perilaku positif.

5.    Keputusan memperbaiki
Mata rantai persepsi menghasilkan sesuatu yang Anda capai. Jika hasil yang Anda capai tidak sesuai harapan, lakukan pebaikan dalam setiap langkah. Pelajarilah hasil yang telah Anda capai, buat catatan dan susun rencana baru untuk bertindak. Kegagalan atau keberhasilan dalam setiap aspek kehidupan selalu dapat dievaluasi dan diperbaiki. Belajarlah apa yang telah Anda dapatkan dan gunakan untuk bertindak pada masa-masa selanjutnya hingga Anda menggapai cita-cita.

    Kecermatan dalam mengambil keputusan akan mengantarkan Anda pada kekuatan berikutnya, yaitu memilih.




Jumat, 18 April 2014

Cara mengisi tinta Canon tipe IPxxxx

Berikut cara mengisi tinta Canon tipe IP2770 :



1. Matikan terlebih dahulu dengan menekan power (lampu hijau) pada printer satu kali. Buka printer dan tarik carriage (tempat catrid) ke tengah, jika tidak bisa ditarik berarti carriage terganjal kunci. Lepaskan kunci tersebut dengan mendorongnya menggunakan jari.
2. Buka tutup catrid dengan cara yang tampak seperti pada gambar.

 
3. Ambil catrid dan letakkan di tempat yang lebih tinggi dari tabung infus, supaya saat mengisi tinta ke tabung tidak menyebabkan catrid bocor akibat tekanan tinta yang berlebih.


Cara Mengisi Ulang Catrid Canon

Printer Canon adalah salah satu jenis printer yang menggunakan catrid yang memakai busa. Tidak seperti catrid printer Epson yang bisa diganti tintanya, catrid printer Canon dalam setelan pabrik tidak bisa diisi ulang. Sehingga ketika habis kita diharuskan mengganti dengan catrid yang baru, sedangkan harga catrid Canon ini bukan tergolong murah. Tapi dalam prakteknya catrid printer ini bisa diisi ulang secara manual, hanya saja ketika dipasang menggunakan catrid isi ulang tersebut maka di program Canon di komputer akan menunjukkan bahwa tinta tidak original. Tinta akan terdeteksi original jika dan hanya jika catrid diganti dengan catrid yang baru.
Mengisi ulang catrid printer Canon ada cara-cara dan tekhniknya, tidak bisa sembarangan karena bisa menyebabkan catrid rusak/mati. Bahkan dalam kondisi tertentu juga bisa menyebabkan printer tersebut rusak. Berikut cara-cara mengisi tinta pada printer Canon, oleh karena setiap printer beda maka caranya pun beda.

Cara mengisi tinta printer Canon tipe IPxxxx

Rabu, 16 April 2014

Ciri-Ciri Kepribadian Positif



Tuhan, apa yang tidak Kauberi kepada orang yang telah Kauberi akal? Apa yang Kauberi pada orang yang tidak Kauberi akal?

[Imam ‘Alî ibn Abî Thâlib]

Dalam kunjungan ke salah satu negara Arab, seorang pemuda menghadiri acara saya. Saat itu ia memakai kacamata hitam dan didampingi seorang perempuan selaku penunjuk jalan. Tahu ia buta, saya mendekatinya. Saya ucapkan selamat atas keterbukaannya untuk maju dan berkembang meski kondisi fisiknya seperti itu. Pemuda itu tersenyum. Setelah menyampaikan salam, ia duduk di tempat yang disediakan untuknya secara khusus. Tema pelatihan saat itu tentang kekuatan rasa percaya diri. Pelatihan itu sarat dengan informasi. Ketika saya membuka forum tanya jawab, pemuda itu ternyata mengetahui banyak hal. Setiap kalimat yang saya ucapkan ia tulis dengan huruf braile. Usai acara, ia meminta diperkenankan untuk ikut menghadiri pelatihan bagi para terapis profesional yang akan digelar di Mesir. Saya tidak tahu harus berkata apa karena pelatihan tersebut digelar selama tujuh hari dan menuntut kondisi yang prima secara fisik dan pikiran. Saya kagum pada pikiran positif pemuda ini. Tekadnya sangat bulat untuk berprestasi dalam hidup. Kesulitan apa pun akan ia hadapi. Karena tak kuasa menolak, saya mengabulkan keinginannya. Beberapa hari kemudian pemuda itu datang bersama seratus peserta lainnya dari berbagai wilayah. Tujuan mereka satu: mendapatkan sertifikat pelatihan. Ternyata pemuda tersebut sangat disiplin dalam waktu. Di setiap sesi acara ia terlibat aktif. Dalam waktu yang relatif singkat, ia sudah disenangi oleh banyak orang karena kepribadiannya yang positif dan mengesakan. Ia selalu tersenyum dan interaksinya dengan orang lain diwarnai cinta dan perhatian. Tibalah waktu ujian teori dan praktik. Semua peserta terkagum-kagum ketika mengetahui bahwa pemuda ini mendapatkan nilai sembilan.

    Pada akhir pelatihan ia meminta bertemu dengan saya. Kami duduk bersama. Saat itu ia bercerita tentang penyakit kanker yang menyerang matanya. Para dokter sudah mengupayakan operasi agar penyakitnya tidak menyebar tapi tidak berhasil hingga ‘Umar ibn “Abd Al-Aziz—nama pemuda tersebut—buta sejak kecil. Namun, ia tidak menyerah pada kenyataan itu. Ia selalu berpikir untuk beradaptasi dengan kenyataan yang ada dan berprestasi dalam hidupnya. Ia mempelajari huruf braile dan ia sungguh berprestasi. Dibantu beberapa teman yang ahli di bidang elektronik dengan huruf braile, ia belajar cara menggunakan teknologi modern.

    Saya bertanya, “Bagaimana Anda menyikapi kesulitan yang Anda hadapi?” Sembari tersenyum ia menjawab tenang, “Kesulitan memberiku kekuatan yang lebih besar dan semangat yang lebih membara. Setiap masalah, baik yang datang dari orang atau sesuatu, tidak akan aku biarkan memengaruhi pikiranku, apalagi menghalangi tujuan hidupku. Sebaliknya, aku belajar dari segala sesuatu hingga aku menjadi seorang direktur sebuah perusahaan yang memiliki cabang di beberapa negara. Aku juga menjadi pelatih professional untuk memberi pelatihan kepada banyak orang agar hidup ini menjadi bermakna.” Inilah kepribadian positif yang saya bicarakan itu. Kepribadian yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan tawakal kepada-Nya. Kepribadian yang yang tahu apa yang diinginkan, kapan harus menginginkan, dan bagaimana bisa mendapatkannya. Apa yang ia pikirkan dibuktikan dengan perbuatan dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif apa pun. Darinya saya belajar tentang sesuatu yang tidak dipelajari di bangku kuliah atau dalam pelatihan.

    ‘Umar pergi bersama sang istri meninggalkan senyum yang yang senantiasa berkesan di hati para peserta. Sejak saat itu saya dan ‘Umar menjalin hubungan pertemanan karena tidak mudah menemukan seseorang dengan kepribadian positif seperti dia untuk menjadi sumber kekuatan, semangat, dan inspirasi dalam kehidupan.

    Mari kita menelusuri sifat-sifat kepribadian positif dan bagaimana kita bisa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada sepuluh sifat utama yang menjadi ciri khas kepribadian positif. Sifat-sifat itu akan membantu kita mewujudkan cita-cita, serta memberi kebahagiaan, ketenangan, dan ketentraman jiwa.

1.    Beriman, memohon bantuan, dan tawakal kepada Allah
      Kepribadian positif adalah kepribadian yang beriman kepada Allah, tawakal kepada-Nya, dan meminta pertolongan kepada-Nya di setiap waktu. Allah berfirman, Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka tawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakal kepada-Nya (Âli ‘Imrân: 159).

2.    Nilai-nilai luhur
      Pribadi yang sukses hidup dengan nilai-nilai luhur. Sebesar apa pun pengaruh dan godaan, ia akan selalu menjauh dari perilaku negatif, seperti bohong, menggunjing, mengadu domba, memfitnah, merokok serta segala yang membahayakan kesehatan dan menjauhkan dari Allah. Kepribadian yang sukses memiliki ciri jujur, amanah, menyukai kebaikan, murah hati, bergantung pada Allah, dan selalu meneladani akhlak Rasulullah saw. dan orang-orang saleh.

3.    Cara pandang yang jelas
      Pribadi yang sukses tahu betul apa yang diinginkan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Ia tahu alasan menginginkan sesuatu, kapan menginginkannya, dan bagaimana cara mendapatkannya dengan mengerahkan seluruh potensi serta kemungkinan yang ada. Ia selalu merencanakan aktivitasnya dengan fleksibel hingga berhasil mewujudkan apa yang ia inginkan.

4.    Keyakinan dan proyeksi positif
     Pribadi positif tahu betul kekuatan hukum keyakinan dan prediksi. Ia menyadari sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang diyakini dan diproyeksikan mewujud sesuai dengan keyakinan dan proyeksi itu. Keyakinan dan proyeksi ini terkait erat dengan iman pada Allah dan dengan pengetahuan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang-orang yang berbuat baik.

5.    Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah
      Pribadi yang sukses mengetahui kekuatan hukum konsentrasi dan cara menge-sampingkan hal-hal lain agar tetap fokus pada sesuatu yang diinginkan. Karena itu, ia menyiapkan konsentrasi pada berbagai kemungkinan jalan keluar. Ia mengetahui bahwa segala masalah pasti ada penyelesaiannya secara spiritual. Ia hadapi segala sesuatu dengan santai kemudian dipahami secara positif. Ia terus berpikir seperti itu, apa pun pandangan orang lain dan pengaruh yang ada, sampai ia benar-benar berhasil menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

6.    Belajar dari masalah dan kesulitan
      Pribadi yang sukses tidak hanya fokus pada pemecahan masalah, tapi bagaimana dapat mengambil pelajaran dari setiap masalah yang dihadapi. Pelajaran itu akan ia gunakan untuk merencanakan masa depan. Dengan demikian, ia mengolah masalah menjadi keahlian, keterampilan, dan pengalaman yang dapat diandalkan.

7.    Tidak membiarkan masalah dan kesulitan memengaruhi kehidupannya.
      Ada tujuh aspek kehidupan utama, yaitu spiritualitas, kesehatan, individual, keluarga, sosial karier, dan finansial. Ketika pribadi positif menghadapi masalah keuangan atau karier, ia tidak akan rela membiarkan masalah tersebut memengaruhi aspek kehidupan yang lain. Ia sikapi segala masalah dengan wajar dan tidak berlebihan. Karena itu, hidupnya menyenangkan dan selalu dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

8.    Percaya diri, menyukai perubahan, dan berani menghadapi tantangan.
     Pribadi yang sukses tahu betul bahwa perubahan tidak dapat dihindari. Karena tahu tujuan yang diinginkan, ia menyusun rencana berdasarkan segala kemungkinan, lalu direalisasikan dalam tindakan nyata. Ia juga selalu melakukan evaluasi dan memperbaiki: belajar dari kesalahan lalu melakukan sesuatu dengan kepercayaanpada Allah sepenuhnya.

9.    Hidup dengan cita-cita, perjuangan, dan kesabaran.
      Pribadi yang sukses tahu betul bahwa tanpa cita-cita pasti hidup ini terasa sangat sempit. Tanpa cita-cita seseorang akan hilang ditelan gelombang kesulitan, perasaan negatif, pikiran negatif, dan berbagai aneka penyakit kejiwaan atau fisik. Pribadi yang sukses tahu bahwa cita-cita adalah fondasi kemajuan. Tanpa cita-cita, segala sesuatu akan terhenti. Tanpa perbuatan dan perjuangan, kemajuan tidak akan pernah terjadi. Karena itu pribadi yang sukses selalu berusaha keras dalam mengejar cita-cita dan menghadapi tantangan hidup. Ketika ia berpkir tentang segala kemungkinan, ia bersabar menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Karena, dasar kepribadiannya adalah cinta pada Allah, tawakkal pada-Nya, dan yakin bahwa Dia tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang yang berbuat baik.

10.    Pandai bergaul dan suka membantu orang lain
      Pribadi yang sukses suka bergaul dengan siapa saja dan ia dekat di hati siapa saja. Ia juga menyukai cara-cara positif, seperti menghormati orang lain hingga mudah diterima, dan tidak pernah berusaha menguasai orang lain. Ia mencintai orang lain dan suka membantu mereka. Tangannya selalu terulur untuk membantu siapa saja, bantuan harta, waktu, atau pelajaran. Kepribadian yang sukses tahu betul bahwa orang bisa mati, tapi pikirannya akan tetap hidup dan membantu orang lain. Karena itu, ia tidak pelit untuk memberikan bantuan.

    Sudah barang tentu masih banyak sifat terpuji yang dimiliki oleh orang dengan kepribadian yang sukses. Saya biarkan Anda memilih dan mengambil sifat apa pun yang Anda anggap cocok untuk mendukung mencapai kemajuan dalam setiap aspek kehidupan Anda.

    Mari kita lanjutkan pelajaran menguak misteri kekuatan berpikir. Kita akan menguak sesuatu yang saya sebut dengan “tiga kekuatan” yang terdiri dari memilih, mengambil keputusan, dan tanggung jawab. Kemudian kita pelajari bersama cara tiga kekuatan ini memengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, baik positif atau negatif.[]



Senin, 14 April 2014

Cara Membuat Mention atau Smiley di Facebook

Mungkin bagi sebagian facebooker membuat mention atau smile adalah hal mudah. Tapi bagi yang baru-baru aja make facebook pasti gak tahu caranya. Bahkan yang udah lama pun kadang gak tahu (atau emang gak mau tahu??hhe).
Untuk membuat mention kita hanya perlu ketikkan kode-kodenya aja. Berikut kodenya, bekicottt (eh cekidott).



Demikian kode-kodenya semoga bermanfaat sob. Salam pesbukers.