Welcome to The Family

Kamis, 07 Maret 2013

Pengaruh Pikiran_Hukum Konsentrasi









Sistem kerja akal bawah sadar membuat pikiran Anda meluas dan menyebar hingga membuka pintu bagi hukum berpikir paralel yang membuat Anda mengetahui sesuatu yang serupa dengan yang Anda pikirkan. Selanjutnya, membuka pintu bagi hukum yang dianggap paling berbahaya jika digunakan untuk berpikir negatif, tapi menjadi penunjang terkuat menuju keberhasilan dan kebahagiaan jika digunakan untuk berpikir positif.

Di salah satu restoran di Paris saya berbincang dengan seorang panitia penyelenggara pelatihan tentang jadwal kegiatan saya dan rencana promosinya. Kami asyik berbincang meski di dekat kami ada acara ulang tahun pernikahan. Suara gaduh dan derai tawa mereka terdengar begitu keras. Saya mengusulkan untuk pindah ke tempat lain agar lebih tenang. Sang panitian kaget mendengar usulanku. Ia bertanya, “Mengapa harus pindah? Bukankah tempat ini baik dan makanannya sangat enak.” Saya katakan, “Suasana di sini sangat gaduh.” Ia berkata, “Aku sama sekali tidak merasakannya.” Akhirnya kami meneruskan perbincangan. Ia tiba-tiba diam dan berkata, “Anda benar, wahai Dr. Ibrahim. Suasana di sini sangat gaduh. Aku tidak bisa berkonsentrasi. Mari kita pindah ke tempat lain jika Anda berkenan.”

Sekarang saya jelaskan apa yang telah terjadi: panitia itu konsentrasi pada perbincangan seputar jadwal kegiatan saya dan rencana promosi. Maka, akalnya tidak memedulikan segala sesuatu selain yang ia perhatikan. Akal manusia tidak bisa terkonsentrasi pada dua hal atau lebih dalam satu waktu. Ketika saya katakan tentang suasana yang sangat gaduh, saya telah membuatnya memikirkan suasana itu. Kemudian ia menjadi konsentrasi padanya. Implikasinya, akal mengabaikan masalah yang sedang kami perbincangkan dan membuatnya konsentrasi pada suasana gaduh. Karena itu ia putuskan tidak meneruskan pembicaraan di tempat ini.

Begitulah hukum konsentrasi. Apa pun yang membuat Anda konsentrasi, ia menjadikan Anda fokus dan merasakannya. Akal mengabaikan segala sesuatu yang lain agar Anda bisa memberi perhatian lebih pada sesuatu yang menjadi objek konsentrasi Anda. Setelah itu ia akan menggeneralisasi hingga terus terjadi di waktu dan di tempat mana pun. Kemudian ia menjadikan Anda mengkhayalkan sesuatu yang Anda fokuskan pada masa yang akan datang.

Contoh: Anda memutuskan keluar untuk jalan-jalan bersama seorang teman yang sudah lama tidak berjumpa. Bersamanya Anda merasa akan menghabiskan waktu dengan perasaan senang. Pada kasus ini, hukum konsentrasi akan bekerja sebagai berikut:
Hukum:    teman ini sangat baik dan Anda sudah lama tidak berjumpa dengannya.
Perasaan:    Anda merasa bahagia. Sebab, Anda akan berjumpa dengannya dan mengenang masa-masa belajar dulu.
Pengabaian:    akal mengabaikan segala sesuatu yang bersifat negatif tentang dia.
Generalisasi:    otak menggeneralisasikan informasi ini dan membuka file yang mendukung pendapat Anda yang menegaskan bahwa ia benar-benar orang yang baik. Sejak kecil dia sudah baik dan pada masa-masa belajar dia juga baik. Begitulah otak menggeneralisasi bahwa orang itu benar-benar baik, kapan dan di mana pun.
Imajinasi:    dalam kasus ini, otak berimajinasi bahwa Anda menghabiskan waktu bersama dia dalam suasana yang menyenangkan.

    Saat Anda bertemu dengannya, perasaan yang dibayangkan benar-benar terjadi. Tetapi, tiba-tiba Anda berbeda pendapat dengannya. Suasana menegang. Anda pun marah. Tetapi Anda tetap habiskan waktu dengannya meski berakhir dengan perasaan tak menyenangkan. Pada kasus ini hukum konsentrasi bekerja sebaliknya hingga menjadi seperti berikut:

Konsentrasi:    negatif karena peristiwa terakhir yang terjadi bersamanya.
Hukum:    menyebabkan waktu Anda terbuang percuma karena Anda tidak pernah berpikir bakal terjadi seperti itu.
Perasaan:    negatif, dan itu terlihat di ekspresi wajah, gerakan tubuh, cara bernapas, dan detak jantung.
Pengabaian:    otak mengabaikan segala sesuatu yang positif tentang teman ini supaya bisa konsentrasi pada satu informasi. Dan, informasi tersebut negatif.
Generalisasi:    orang ini selalu menimbulkan perasaan negatif pada diri Anda. File-file dalam otak mengukuhkan hal itu. Semasa belajar, ia memang seperti itu. Banyak yang ia ambil dari Anda. Setelah besar, Anda pun sangat marah padanya. Begitulah akal mendapatkan dukungan dari file yang sejenis dengan konsentrasi.
Imajinasi:    selanjutnya Anda tidak mau bertemu dengan orang ini. Bahkan, Anda tidak sudi memenuhi undangannya.

    Sebagaimana Anda lihat, kerja hukum konsentrasi berhasil dalam hal positif atau hal yang negatif. Apa pun yang Anda pikirkan akan membuat hukum aktif (sistem kerja) akal bawah sadar menyebar luas. Setelah itu, hukum berpikir paralel menjadikan Anda melihat sesuatu yang sama. Hukum konsentrasi menjadikan Anda menjatuhkan hukum padanya dan merasakannya. Kemudian Anda mengabaikan segala sesuatu yang lain agar bisa konsentasi padanya. Otak pun membantu Anda lebih banyak dengan membuka semua file sejenis untuk mendukung Anda. Maka, Anda akan menggeneralisasi pengalaman itu dan berimajinasi bahwa pada masa depan Anda melakukan sesuatu atau meninggalkannya.

    Contoh: jika seseorang memikirkan sesuatu yang membuatnya cemas, hukum-hukum yang ada akan bekerja. Sesuatu yang tidak ia pikirkan secara otomatis diabaikan. Ia pun meyakini bahwa dirinya adalah orang yang cemas. Jika seseorang memikirkan kebahagiaan maka ia akan melihat banyak hal yang membahagiakan. Otak akan mengabaikan segala sesuatu yang mendatangkan kesengsaraan.

    Jika seseorang memikirkan kesengsaraan, hukum pun akan bertindak sejalan dengan pikirannya. Apa pun tidak memberikan kebaikan padanya karena ia telah mengabaikan segala sesuatu yang membahagiakan. Kapan dan di mana pun yang ia lihat hanya kesengsaraan. Penyebabnya adalah hanya satu pikiran, positif atau negatif. Pikiran itu membuat semua informasi yang ada bekerja dengan baik, aktif, dan kuat. Semua informasi itu membantu Anda mewujudkan apa yang ada dalam pikiran Anda, baik positif atau negatif. Dari sini pikiran akan membawa Anda pada hukum keempat, yaitu hukum korespondensi. Hukum ini menetapkan bahwa alam batin Anda menyebabkan alam luar Anda. Yang demikian itu membuat Anda melihat alam luar serupa dengan alam batin Anda.



Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)


Baca juga :  
Pikiran Tidak Mengenal Jarak
Pikiran Tidak Mengenal Waktu  
Pikiran Menambah atau Mengurangi Energi 
Pikiran Melahirkan Kebiasaan
Pengaruh Pikiran terhadap Sistem Kerja Akal Bawah Sadar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar