Welcome to The Family

Selasa, 04 Februari 2014

Dampak Berpikir Negatif adalah Candu

Berpikir Negatif Adalah Candu

Apakah Anda mengenal orang yang selalu berpikir negatif? Apakah Anda mengenal orang yang selalu melihat sisi negatif segala sesuatu? Apakah Anda mengenal orang yang menjadikan rokok, minuman keras, atau narkoba sebagai pelarian dari masalah yang dihadapi?

Berpikir negatif adalah penyakit yang sangat berbahaya. Ia candu seperti narkoba dan minuman keras. Pada dasarnya kecanduan itu sendiri adalah dampak dari jiwa yang labil dan negatif hingga mendorong orang berusaha menghindar darinya. Maka, ia pun menuju sesuatu yang dianggap sebagai solusi. Ia memulai dengan langkah pertama, kemudian mengulanginya hingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini digunakan untuk lari dari berbagai masalah. Dengan kebiasaan seperti ini ia merasa bahagia. Padahal, tanpa disadari, ia telah terjerumus pada kondisi yang lebih berbahaya. Semua jenis kecanduan, pada rokok, narkoba, minuman keras, seks, televisi, dan sebagainya, berakar pada pikiran yang labil atau negatif. Jadi, pikiran negatif bisa menjadi penyebab kecanduan karena seseorang yang memiliki stabilitas spiritual tidak akan berpikir untuk mencari pelarian dari persoalan hidup dengan cara seperti ini. Justru persoalan itu ia hadapi dengan sikap positif. Untuk itu, ia menerima semua pemberian Allah dan hanya pada-Nya ia tawakkal. Maka, ia akan semakin rajin shalat, berdoa, dan bersabar. Ia tahu betul bahwa Allah menyukai orang-orang yang tawakkal dan sabar. Untuk orang-orang semacam ini Allah menjanjikan kebaikan di dunia dan akhirat.

Jika kita amati, orang yang kecanduan minuman keras pada awalnya adalah hanya berpikir (gagasan) meminum minuman keras. Langkah selanjutnya ia mencoba, lalu melakukannya dengan perasaan. Perbuatan itu lantas diulang-ulang hingga menjadi kebiasaan yang ia lakukan secara otomatis karena sudah menjadi bagian dari perilakunya. Berpikir negatif pun memiliki kecenderungan yang sama dengan kecanduan. Pada awalnya hanya berpikir, lalu dilakukan berulang-ulang hingga menjadi bagian dari perilaku.
Karena perilaku mendatangkan dampak dan dibentuk oleh pikiran dasar maka pikiran negatif yang berkelanjutan akan menghasilkan pikiran negatif yang berkelanjutan. Inilah yang disebut kecanduan. Pikiran negatif tidak hanya menyebabkan candu, tapi ia sendiri adalah candu yang harus diatasi.

Kepribadian yang Negatif


Apakah Anda mengenal orang yang selalu memperlihatkan sisi negatif dalam sesuatu yang positif? Ada beragam tipe kepribadian manusia. Ada pribadi pembicara, pemimpin, penyayang, penyelesai masalah, dan lain-lain. Seperti pernah saya sampaikan di buku ini, setiap kepribadian dipengaruhi oleh program tertentu dari luar. Program ini menjadi alat yang ia gunakan untuk memandang kehidupan. Mungkin ada orang yang hidup dalam keluarga yang biasa bersikap dan berbicara secara negatif. Ia pun meyakini bahwa perilaku itu merupakan perilaku alami yang ia gunakan untuk bergaul dengan orang lain. Tanpa disadari ia lakukan perilaku itu secara berulang hingga menjadi kebiasaan.

Mari kita mengenal berbagai kepribadian negatif:

1.    Keyakinan dan bayangan negatif
Kepribadian yang negatif lebih sering meyakini kegagalan daripada keberhasilan. Bayangan kegagalan selalu ada dalam pikirannya.

2.    Menolak perubahan
Karena keyakinan dan bayangan negatif, seseorang menolak perubahan apa pun yang mengeluarkannya dari zona aman dan nyaman. Ia menolak perubahan dan menyelamatkan diri dengan berbagai cara. Ketika saya menyampaikan materi tentang pengembangan sumber daya manusia di kawasan Arab, saya menyaksikan penerimaan luar biasa terhadap informasi dan ilmu-ilmu kontemporer. Di sisi lain, saya juga melihat perlawanan yang cukup kuat. Suatu hari saya diundang seorang terkemuka di negara Arab. Pada saat yang bersamaan, ia juga mengundang para dokter, pakar kejiwaan, dan penulis terkemuka di negeri itu. Ia meminta saya bicara soal dinamika adaptasi saraf, sebuah ilmu yang saya rintis berkat anugerah Allah. Saya pun mulai bicara sekilas tentang keterampilan individu, psikis, spiritual, dan profesi yang menjadi topik pembahasan ilmu yang telah terdaftar secara nasional. Tiba-tiba salah seorang menyela saya dengan keras. Ia melempar berbagai tuduhan negatif kepada saya yang belum pernah saya dengar. Untuk membuktikannya saya meminta seseorang untuk maju, terutama orang yang punya rasa takut naik kendaraan. Rasa takut ini dianggap paling berbahaya karena, oleh lembaga internasional, dianggap tidak bisa ditangani. Seseorang yang mengaku memiliki penyakit waswas ini maju. Berkat bantuan Allah, dengan menggunakan pola dinamika adaptasi saraf, ia berhasil disembuhkan di hadapan banyak orang. Saya yakin orang yang menuduh saya itu bisa menerima kekuatan ilmu modern atau, paling tidak, diam. Ternyata ia malah berkata, “Sepertinya Dr. Elfiky menggunakan sejenis sihir.”

    Ini contoh sederhana kepribadian negatif yang merasa tidak aman ketika menghadapi perubahan. Karena itu ia menolaknya.

3.    Tidak berperan aktif menyelesaikan masalah
Karena kepribadian yang negatif berhubungan erat dengan perasaannya dalam menghadapi masalah maka tindakannya lebih mengarah pada mempertegas sesuatu daripada menyelesaikannya. Dalam banyak kasus, orang dengan kepribadian seperti ini akan panik dan emosional. Akibatnya masalah yang dihadapi semakin kacau dan kompleks. Jadi, masalah sebenarnya ada dalam dirinya sendiri.

4.    Selalu, mengeluh, mencela, dan melihat sisi negatif dari segala sesuatu
Ketika kepribadian yang negatif menghadapi masalah, ia cenderung menyalahkan orang lain atau sesuatu dan pengalaman pahit yang dialami waktu kecil. Ia tidak mau bertanggung jawab dan malah melemparkan tanggung jawab itu kepada orang lain.

5.    Selalu merasa frustrasi, sendiri, dan gagal
Karena pikiran negatif yang berkali-kali dan menguatnya pikiran ini hingga menjadi keyakinan maka ia selalu dibayang-bayangi kegagalan. Jika sudah demikian, ia tidak lagi punya harapan untuk maju dan berkembang. Karena ia menggunakan cara-cara mencela dan mengkritik maka hal ini akan berbalik kepadanya dan mempengaruhi perasaannya. Dari waktu ke waktu perasaan ini kian menumpuk dan mengakar dalam akal bawah sadarnya hingga menjadi spontanitas yang tak disadari.

6.    Hasil kerja dan capaian individunya menjadi lemah
Hanya sedikit sekali target hidup yang dapat ia capai. Pikiran dan perasaan negatif tidak akan membantu orang untuk maju dan berkembang. Bahkan sebaliknya, pikiran dan perasaan negatif hanya akan membuat orang semakin jauh dari cita-citanya, baik di tempat kerja atau dalam kehidupan. Sebuah penelitian tentang penyebab orang menjadi jauh dari cita-citanya pernah dilaksanakan di New York, Amerika. Penyebab utamanya adalah jauh dari Allah dan selalu berpikir negatif.

7.    Senang menyendiri dan tidak mampu bersosialisasi hingga tidak punya sahabat
Tidak seorang pun mau berdampingan dengan orang yang berkepribadian negatif. Karena sikap dan perilaku orang semacam ini selalu negatif maka orang-orang pun akan menjauhinya. Jika demikian ia akan terasingkan kemudian selalu bermuram durja.

8.    Sangat mungkin terserang penyakit jiwa atau penyakit
Pada tahun 1986 sebuah fakultas kedokteran di San Fransisco mengadakan penelitian tentang hubungan akal dan tubuh dalam hal merebaknya berbagai penyakit, baik penyakit jiwa atau penyakit fisik. Hasil penelitian menegaskan bahwa lebih dari 95% penyebab munculnya penyakit bersumber dari akal. Akal berpikir, lalu mengirimkan pesan ke tubuh. Selanjutnya tubuh merespons. Respons itulah yang memengaruhi seluruh anggota tubuh. Contoh: ketika seseorang dipecat dari pekerjaannya maka pikirannya fokus pada perasaan tidak dihargai, dibuang, dan takut akan masa depan. Ketika itu jantungnya berdetak kencang dan memompa darah dalam jumlah yang banyak. Detak jantungnya meningkat dua atau tiga kali lipat. Hal ini tentu melahirkan berbagai penyakit jantung. Penelitian itu melihat lebih jauh lagi bahwa pikiran negatif membuat sistem saraf selalu tegang. Sistem kekebalan tubuh pun mengerahkan pasukan untuk melindungi. Tarikan napas menjadi pendek dan cepat, tekanan darah meningkat, suhu tubuh berubah, dan kadar adrenalin bertambah. Semua jelas dapat memunculkan berbagai penyakit.

    Gangguan jiwa tidak ada batasnya. Karena pikiran negatif orang harus mengalami kesedihan mendalam hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Ia akan selalu cemas, gelisah, frustrasi, sedih, kesepian, dan sebagainya. Semua penyakit ini  memerlukan penanganan khusus dari para ahli.

Ini beberapa contoh kepribadian negatif. Banyak contoh lain kepribadian negatif seperti ragu, emosional, dengki, benci, dan lain-lain yang bersumber dari pikiran negatif. Menghindarlah dari berpikir negatif karena pikiran itu akan menumpuk dan menyebar hingga menjadi kebiasaan yang menghalangi Anda mencapai tujuan dan mendatangkan masalah yang tidak berkesudahan. Yang paling penting untuk disadari adalah pikiran negatif menguatkan ego rendah dan menjauhkan Anda dari Allah.[]