Welcome to The Family

Sabtu, 25 Februari 2012

Pikiran Mempengaruhi Intelektualitas


Akal seseorang bekerja sesuai arahan. Pikiran apa pun yang sedang dipikirkan seseorang akan diterima oleh akal dan ia bekerja ke arah pikiran itu. Ia akan mencari di ruang memori setiap file - data yang dapat membantu dan mendukung Anda ke arah itu dan membuat Anda berhasil mewujudkannya, baik posisif atau negatif.
Apa pun yang Anda pikirkan akan menjadi arah bagi akal. Sebisa mungkin akal akan bekerja dan mewujudkan pikiran Anda. Patut Anda ketahui bahwa sesuatu yang Anda pikirkan membuat otak langsung menangkap sinyal informasi saat itu juga. Ia akan melakukan beberapa hal, antara lain:
1.   Menyadari dan memahami informasi dan pikiran.
2.   Membuka file yang khusus menyimpan pikiran dalam ruang memori.
3.   Menganalisis pikiran tersebut dan membandingkannya dengan pikiran lain yang serupa dan tersimpan dalam memori.
4.   Mencari data dalam file memori yang dapat mendukung dan memperkuat pikiran Anda.
5.   Melemahkan informasi lain agar membantu Anda berkonsentrasi pada pikiran yang ada. Karena, akal manusia hanya dapat memikirkan satu hal dalam satu waktu.

Jika Anda berpikir negatif terhadap pekerjaan dan pasangan Anda maka akal akan mengesampingkan sisi lain dari pasangan dan pekerjaan Anda. Dengan begitu akal, bisa berkonsentrasi pada pikiran tersebut. Kemudian akal memperkuat pikiran itu dengan informasi sejenis yang tersimpan dalam memori.
Ada kisah lucu benar-benar terjadi di Montreal yang dilansir beberapa media sebagai berita sekaligus hiburan. Pada hari ulang tahun pernikahan yang ke-25, Michael berkata kepada istrinya, Sandra, “Kita akan merayakan hari bahagia ini dengan makan malam di luar.” Sandra menyela, “Kamu selalu lupa waktu. Pada hari istimewa apapun, yang kamu perhatikan hanya pekerjaan sehingga kamu selalu datang terlambat.” Michael bilang, “Itu dulu. Ini hari istimewa dan sangat berharga bagiku. Aku pastikan pulang pukul enam nanti.” Sandra berkata, “Aku percaya padamu. Aku akan siap pukul enam nanti.”
Benar, pukul enam sore Sandra telah siap mengenakan gaun terindahnya menuju kedatangan Michael seperti yang dijanjikannya. Sandra mulai gelisah karena jam menunjukkan angka enam lewat sepuluh menit. Hati kecilnya mengatakan, mungkin Michael terlambat karena ada sesuatu di luar kehendaknya. Setengah jam berlalu dari waktu yang dijanjikan, Michael belum juga menunjukkan batang hidungnya. Sandra mulai berpikir negatif. Satu hingga dua jam kemudian, Michael belum juga datang. Lebih dari itu, ia tidak mencoba menghubungi sang istri sekadar untuk meminta maaf atas keterlambatannya.
Sandra memutuskan untuk memberi pelajaran agar sang suami tidak lupa lagi sepanjang hidupnya. Untuk itu, ia mengunci semua pintu dari dalam. Setelah itu ia menghubungi aparat keamanan dan melaporkan bahwa ada seseorang yang akan berbuat jahat kepadanya. Alamat rumahnya pun diberikan. Tidak lama kemudian, aparat kepolisian datang dan menunggu. Pukul setengah sembilan Michael pulang. Ketika hendak membuka pintu aparat kepolisian langsung menangkapnya. Michael kaget bukan kepalang hingga hampir terkena serangan jantung. Ia teriak-teriak, “Ini rumahku. Di sini istriku tinggal.” Michael meminta aparat mengetuk pintu dan menanyakan langsung pada Sandra untuk memastikan telah terjadi salah paham.
Ketika salah seorang dari mereka mengetuk pintu, Sandra keluar dengan tenang. Michael berkata, “Sandra, telah terjadi salah paham. Tolong jelaskan kepada para polisi ini siapa aku sebenarnya.” Sandra membisu. Aparat bertanya, “Nyonya, apakah Anda mengenal orang ini?” Dengan tenang Sandra menjawab, “Aku belum pernah melihatnya.” Michael terperangah tak percaya dengan ucapan istrinya. Ia kebingungan seperti sedang dilanda mimpi buruk. Akhirnya ia menangis karena marah bercampur sedih. Sandra lalu berkata kepada aparat, “Ya, dia itu Michael, suamiku. Sekadar kalian tahu, yang ada di benaknya hanya pekerjaan dan pekerjaan. Ia sama sekali tidak menghargai hari istimewa. Karena itu ia selalu datang terlambat. Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kami yang ke-25. Ia berjanji akan pulang dan merayakan pesta pukul enam. Susah payah aku sudah ke salon dan mengenakan gaun terindah, tapi ia tidak menghiraukan. Dengan datang terlambat berarti ia tidak menghargai aku. Karena itu aku putuskan untuk memberinya pelajaran tak terlupakan.” Aparat kepolisian tertawa. Akhirnya Michael dibebaskan. Mereka meminta Sandra membayar denda sejumlah 2.000 dolar karena dinilai telah mengganggu ketenangan.
Ini contoh sederhana tentang kekuatan pikiran dan pengaruhnya di benak seseorang. Jika pikiran menggambarkan rasa takut maka konsentrasi akal untuk melepaskan diri dari rasa takut adalah dengan menghindarinya atau menghadapi dan memberantasnya. Jika yang muncul di pikiran adalah kecemasan dan mencari penguat dengan membuka data-data pendukung. Bisa jadi hal itu semakin membuat cemas atau bisa menjadi solusi.
Anda bisa menganalogikan semua pengalaman hirup dengan contoh sederhana itu. Dalam kehidupan spiritual, jika yang muncul di pikiran adalah bangun malam untuk shalat tahajud atau shalat subuh pada waktunya, maka akal akan berkonsentrasi pada hal itu. Akal akan mencari data pendukung untuk mewujudkan keinginan Anda.
Dalam bidang kesehatan, jika yang terus dipikirkan adalah kesehatan yang membaik dan berat badan ideal yang dihubungkan dengan kebahagiaan, maka akal akan fokus untuk mewujudkan itu. Dengan usaha dan kesabaran, seseorang bisa mewujudkan mimpi-mimpinya.
Jika seorang siswa berpikir takut menghadapi ujian dan mendapat nilai tidak memuaskan, akal akan membantunya menjauhi sumber yang dianggap membahayakan prestasinya. Akibatnya, rasa cemas dan perasaan negatif yang lain semakin kuat. Bahkan, ada beberapa siswa yang tidak berani masuk ruang ujian karena rasa takut yang mencekam.
Mari kita lanjutkan perjalanan mengarungi samudra kekuatan pikiran positif dan perbuatan strategis untuk bersama-sama menyingkap tabir rahasia kekuatan pikiran dan pengaruhnya terhadap fisik.[]


Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)

Sabtu, 11 Februari 2012

Pikiran Membuat Arsip Memori dalam Akal

Ketika lahir, manusia itu bersih. Data-data dalam otaknya jernih. Ia belum mengerti makna dan bahasa apapun. Bahkan, ia belum mengerti apa yang terjadi di sekitarnya. Orangtua mulai mengajaknya berkomunikasi dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh secara berulang-ulang sampai si buah hati bisa mengucapkan kata-kata. Seiring waktu berjalan, ia tumbuh besar. Ia mulai memiliki pengetahuan sederhana tentang sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Pengetahuan ini memberinya pengertian tentang apa yang ia tangkap dan memberikan kata tertentu yang menggambarkan pengertian itu. Di sinilah akal mulai membuka file-file kognitif bagi pengertian ini. Setiap kali mengetahui pengertian lain dari sebuah kata, terbentuklah file tersendiri untuk pengertian tersebut,. Tiap-tiap file secara khusus memuat pengertian tertentu. Maka, ketika seorang anak mendapatkan pengalaman dalam pengertian tertentu, akalnya akan merekam pengalaman itu dalam file khusus.
Sebagai contoh, file untuk cinta. Setiap kali anak menemukan sesuatu yang berarti cinta, akalnya akan merekam sesuatu itu dalam file cinta. Contoh lain adalah file marah. Seorang anak akan merekam seluruh pengalaman marah yang terjadi sepanjang hidupnya dalam file marah. Begitulah akal terus melakukan proses membuka file dan menyimpan berbagai pengalaman ke dalam file-file yang sesuai dengan pengertian pengalaman yang ditemui seseorang. Dengan demikian, terbentuklah file kasih sayang, file toleransi, file ceria, file fanatisme, file takut, file cemas, file putus asa, file persatuan, file kehilangan, file harga diri, file citra diri, file percaya diri, file kepemilikan, file kegagalan, file keberhasilan, file kebahagiaan, file kesabaran, file istikamah, dan lain-lain.
Jadi, dalam akal terdapat banyak arsip atau file yang berisi pengetahuan, bahasa, norma, keyakinan, dan prinsip. Setiap kali menghadapi pengalaman baru, otak mengidentifikasinya dengan menggunakan data-data yang sudah ada, lalu menyimpan pengalaman baru itu di dalam file sejenis.

Kejutan
Ketika seseorang takut pada sesuatu, terbukalah file rasa takut di dalam otaknya. Setiap kali menghadapi rasa takut, baik sekadar memikirkan maupun membayangkan, persepsinya akan meningkat dan rasa takut dalam file semakin menumpuk. Jika ingin bebas dari rasa takut itu, kemudian mulai mengobatinya secara konsisten, saat itulah ia terjadi kejutan. Ia akan bebas sepenuhnya dari file takut karena semua yang ada dalam file itu satu jenis.
Ada orang yang mencoba mengatasi rasa cemas, gugup, takut, kesepian, sia-sia, dan sebagainya dengan mengonsumsi obat. Padahal, obat-obatan itu tidak bisa mengubah file yang tersimpan dalam akal bawah sadarnya.

Contoh dalam kehidupan nyata
Suatu hari seorang perempuan paruh baya datang dari Meksiko menemui saya di Montreal, Kanada. Ia terpukul karena perceraian dengan suami yang sangat dicintainya. Padahal, mereka sudah sepuluh tahun hidup bersama. Mereka dikaruniai tiga anak. Pada awalnya kehidupan perempuan itu damai dan sejahtera sampai ia melihat perubahan mendadak pada suaminya. Balakangan, sang suami sering pulang malam, cenderung temperamental, tidak seperti biasanya. Setelah diselidiki, ternyata sang suami main serong dengan gadis Kanada-Prancis. Ia mencoba tegar menghadapi kenyataan itu, tapi akhirnya minta cerai.
Tiga bulan kemudian, perempuan itu merasa kesepian, takut, dan disia-siakan. Ia memutuskan membawa pergi anak-anaknya ke Meksiko, berharap ada perubahan sekaligus mengunjungi keluarga dan teman-teman. Ia pergi selama dua bulan. Selama itu ia merasakan ada perubahan. Namun, ketika ia kembali ke Montreal, histeria perasaan itu kembali menyayat jiwa. Ia mulai berobat pada spesialis berbagai bidang. Untuk sementara waktu ia bisa tenang. Tetapi, ketika kembali menyendiri, isak tangisnya pecah. Perasaan-perasaan negatif itu muncul kembali karena ia takut kesepian.
Ketika mengunjungi saya di Montreal, saya jelaskan bahwa dalam dirinya terdapat file khusus yang menyimpan seluruh peristiwa itu. File tersebut memiliki cabang yang terhubung dengan file-file lain yang terbuka. Maka, untuk merubah secara menyeluruh harus dimulai dari dalam diri sendiri. Kami pun memulai terapi. Pada pertemuan pertama, saya menggunakan metode al-istirja’ bi al-‘umr (menyingkap masa lalu) dan ‘ilâj al-dzât al-syâbbah (terapi diri dengan mengenang masa muda. Hasilnya perempuan itu merasakan ketenangan yang sebelumnya menghilang.
Pada pertemuan kedua, saya menggunakan metode memutus tali panghubung dengan akal bawah sadar (qath’ al-habl al-lâwâ’î). Metode ini secara khusus memutuskan tali yang menghubungkaan dengan sang suami sehingga perempuan tersebut benar-benar lepas dari pengaruhnya. Dan, pada pertemuan ketiga, saya menggunakan terapi kekuatan energi manusia (al-‘ilâj bi quwwat al-thâqah al-basyariyyah). Terapi ini dilakukan untuk membersihkan pusat-pusat pengaruh sang suami dalam diri perempuan itu, kemudian menyeimbangkannya dalam tujuh pusat kekuatan dalam diri manusia. Kurang dari sepuluh hari, perempuan itu bisa melepaskan diri dari pengalaman pahitnya.
Pada pertemuan terakhir, saya mengupayakan agar perempuan itu membangun masa depan yang cerah, apa pun rintangan yang ia hadapi. Sekarang ia telah kembali pada kehidupannya semula. Bahkan, kini ia menjadi lebih tegar. File-file negatif telah berubah menjadi file positif sehingga mendukungnya untuk bersikap tegar. File-file itu memiliki berbagai keterampilan yang diperoleh akal dari pengalaman tersebut.
Begitulah contoh file akal yang tersimpan di alam bawah sadar. Untuk membuat perubahan sempurna seperti yang diinginkan, mulailah dari dalam. Yaitu mengubah file khusus yang terkait dengan hal itu. Hal ini senada dengan firman Allah, Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (al-Ra’d: 11)
Jadi, sekali lagi, agar perubahan yang diinginkan terjadi secara sempurna, mulailah dari dalam. Sekuat apa pun bantuan dari luar tidak akan efektif kecuali jika Anda menolong diri sendiri dengan kembali kepada Allah. Setelah itu, mengubah arti persepsi dalam file bawah sadar. Dengan begitu, perubahan akan sempurna. Ketika Anda mengubah persepsi, segala sesuatu pun ikut berubah. File di alam bawah sadar Anda akan berubah dan akan mengubah hidup Anda seperti yang Anda idamkan.[]

Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)

Selasa, 07 Februari 2012

Pikiran Memiliki Proses yang Kuat

Berpikir itu sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun, ia  memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda. Tujuh sumber itu memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan menjadi referensi bagi akal yang digunakan setiap orang, entah disadari atau tidak.

1. Orangtua
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari orangtua. Ratu Elizabeth II berkata, “Aku belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan menyaksikan orangtua dan meniru mereka.” Dari orangtua kita belajar tentang kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai-nilai luhur. Itulah proses berpikir yang pertama di dunia ini. Semua itu kita terima dari orangtua—orang paling penting dalam membentuk proses berpikir. Proses ini kemudian mengakar dalam diri lalu menjadi referensi utama dalam berinteraksi dengan diri sendiri atau dengan dunia luar.

2. Keluarga
Setelah orangtua, kita melihat dunia lain, yaitu keluarga: saudara laki-laki, saudara perempuan, kakek, nenek, paman, bibi, dan anak-anak mereka. Dari mereka akal menangkap informasi baru dan menggabungkannya dengan informasi yang telah ada. Dengan demikian, proses pembentukan pikiran semakin kuat.

3. Masyarakat
Masyrakat adalah orang-orang yang berinteraksi dengan kita: tetangga, tukang sayur, sopir taksi, dan semua orang yang tinggal di lingkungan kita. Akal terus mengikat informasi yang didapat dari luar dan disatukan dengan informasi yang sudah tersimpan di alam bawah sadar. Dengan begitu, proses pembentukan pikiran semakin kuat.

4. Sekolah
Yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah ucapan, perilaku, dan sikap para guru atau pengelola sekolah. Karena sekolah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran maka kita akan dengan mudah meniru apa yang ada di sekolah, baik yang positif maupun negatif. Semua itu memperkaya proses pembentukan pola pikir yang sudah ada sehingga menjadi semakin kuat di alam bawah sadar.

5. Teman
Teman itu paling penting setelah orangtua. Berteman merupakan aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita sendiri yang menentukan pilihan, tanpa pengaruh orangtua. Selain itu, teman adalah bukti kebebasan dan bukti penerimaan masyarakat. Sangat mungkin kita belajar perilaku negatif dari teman, seperti merokok, mengonsumsi narkoba, alkohol, dan bolos sekolah. Semua itu ikut mempengaruhi proses pembentukan pikiran kita. Data yang tersimpan di ruang memori kita pun kian banyak.


6. Media massa
Sebagian besar remaja menonton televisi cukup lama hingga lima puluh jam dalam seminggu. Mereka akan terpengaruh oleh apa yang ditonton, positif atau negatif. Jika mereka melihat artis atau penyanyi idola mereka merokok, besar kemungkinan mereka ikut merokok.
Dalam salah satu program televisi yang bertajuk Ada Solusi Spiritual bagi Setiap Masalah, Dr. Wayne Dyer berkata bahwa sebelum menginjak usia dua belas tahun anak-anak sudah menonton sekitar 12.000 tindak pembunuhan yang ditayangkan dalam film-film layar kaca. Hal ini menyebabkan satu dari dua belas anak di bawah usia dua belas tahun sudah memiliki senjata api.
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa yang menyebarkan hal-hal negatif, peperangan, seksualitas, dan pelanggaran tata nilai. Sekarang pun siaran televisi banyak menayangkan informasi negatif dan nyanyian cabul yang tidak mendukung nilai luhur yang dijunjung tinggi. Hal-hal semacam ini belakangan tersebar semakin luas dalam kehidupan kita hingga sangat memengaruhi perilaku anak muda. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga menjadi semakin kuat dan mendalam dibandingkan sebelumnya.

7. Sumber ketujuh dari proses pembentukan pikiran adalah diri sendiri
Sekian sumber eksternal turut memperkuat terbentuknya pikiran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat. Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru yang positif atau negatif. Akal menggabungkan sikap baru itu dengan data-data sebelumnya sehingga proses pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam. Dengan demikian kita mampu beradaptasi dalam menghadapi dunia luar. Kemampuan inilah yang menentukan kita sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.
Meski tampak sederhana dan lemah, pikiran itu lebih dalam dan lebih kuat daripada yang Anda bayangkan. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan, dan prinsip. Pikiran menjadi titik tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Ia menjadi referensi rasional dalam eksperimentasi, perjalanan hidup, pemaknaan, serta cara memahami kebahagiaan dan kesengsaraan. Pikiran bisa jadi penyebab penyakit kejiwaan dan fisik. Pikiran bahagia membuat kita bahagia dan pikiran sengsara membuat kita sengsara. Pikiran takut membuat kita takut dan pikiran berani membuat kita berani. Socrates berkata, “Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri”.
Berpikir tidak memiliki batas—lintas waktu, jarak, dan ruang. Pikiran memiliki kekuatan yang bisa muncul pada pagi, siang, dan sore dalam kondisi apapun. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap, dan hasil yang kita dapatkan. Pikiran dapat menjadikan Anda sebagai seorang berjiwa sehat atau sakit. Pikiran dapat membuat Anda mampu membangun tata kehidupan yang sehat atau sebaliknya. Pikiran dapat menjadikan Anda sebagai orangtua teladan atau sebaliknya. Pikiran dapat menjadikan Anda sebagai karyawan atau pimpinan yang berprestasi atau sebaliknya. Semua itu bergantung pada bagaimana Anda merencanakan tujuan dan merealisasikannya. Plato mengatakan, “Sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran kita bisa maju atau mundur. Dengan pikiran kita bisa bahagia atau sengsara.”
Kenyataannya, Anda, saya, dan seluruh manusia di muka bumi ini menjadi seperti sekarang karena pikiran kemarin. Esok atau lusa kita akan mencapai sesuatu yang kita pikirkan hari ini. Salah seorang guru saya berkata, “Jika Anda ingin sukses pelajarilah kesuksesan itu dan berpikirlah seperti orang-orang sukses. Jika Anda ingin bahagia, pelajarilah kebahagiaan dan berpikirlah seperti orang-orang bahagia. Ingat, pikiran adalah hasil pilihanmu sendiri. Sebelum Anda memilih pikiran tertentu maka pertimbangkanlah baik-baik. Jika pikiran tertentu memiliki dampak positif, mantapkanlah hingga ia  menjadi pengontrol perbuatan Anda secara kosisten.”
Berkat perjalanan saya ke beberapa negara dan pelatihan yang saya berikan kepada lebih dari 200.000 orang setiap tahun, saya semakin yakin bahwa hasil yang didapat oleh seseorang ditentukan oleh pikiran-pikiran yang berulang-ulang dan dihubungkan dengan persepsinya hingga menjadi keyakinan dan kebiasaan yang dilakukan secara spontan. Pikiran itu menentukan sukses atau gagal dan bahagia atau sengsara.
Di dunia olahraga, seorang petenis terkenal, AndreAgassi, akhirnya berhasil ditumbangkan oleh pemain baru yang belum punya banyak pengalaman. Para ahli menasehatinya supaya mundur karena usianya sudah lebih dari tiga puluh. Menurut mereka, ia tidak akan mampu mengalahkan pendatang baru yang masih muda, penuh semangat, energik, dan dinamis. Salah seorang rekan Andre Agassi berpesan, “Supaya Anda tetap bisa mempertahankan reputasi di benak para penggemar, Anda harus gantung raket.” Andre merasa berat menerima nasehat ini walaupun benar secara logis. Dari dalam hatinya ia mendengar bisiskan ucapan, “Jangan dengarkan nasihat mereka. Mereka memberikan nasihat berdasarkan cara pandang mereka. Coba sekali lagi, tapi ubahlah cara dan pola pikir Anda.” Andre Agassi benar-benar mencoba lagi dengan cara yang baru. Ia pergi menyendiri agar bisa berpikir dengan tenang dan merencanakan masa depannya. Sebulan kemudian Andre Agassi memutuskan untuk selalu ikut dalam kejuaraan Internasional sampai akhir hayatnya. Untuk itu ia menunjuk seorang psikolog dan ahli pengembangan diri. Semua orang jadi tahu sebab kekalahan yang berkali-kali diterima Andre Agassi, yaitu pikiran dan keyakinannya.
Ternyata semua pikiran Andre Agassi bersifat negatif: usia uzur, kelemahan fisik, dan pesimisme. Kepercayaannya pun negatif dan memengaruhi persepsinya. Ketika mulai pertandingan ia yakin bahwa ia tidak akan menang. Maka, hasilnya seperti yang ia pikirkan dan ia yakini.
Andre Agassi mulai berlatih. Ia memulai perbaikan itu dari dalam dirinya dengan cara visualisasi positif. Berjam-jam ia berlatih hingga keyakinannya berubah menjadi optimis. Artinya, pikiran Andre Agassi sudah positif. Dengan digembleng latihan psikis, fisik, dan teknik, Andre Agassi kembali meraih posisi sepuluh besar kelas dunia. Banyak orang angkat topi dan memperbincangkan Andre Agassi kerena ia mampu menaklukkan segala rintangan, baik dari dalam maupun dari luar dirinya.[]

Senin, 30 Januari 2012

Luapan Pikiranku

Terlalu banyak kesalahan untuk dimaafkan
Terlalu banyak berharap keajaiban
Bingung pada keadaan
Tak tahu apa yang harus dilakukan

Kumerasa semua teman begitu jauh
Sementara diriku hampir hilang tenggelam
Kuberusaha untuk menggapai
Tapi tak ada yang kucapai

Aku berusaha menjelaskannya
Tapi orang lain menganggapnya lain
Seperti tak ada jalan lagi
Untukku melangkah di hidup ini

Tapi apalah artinya hidup tanpa masalah
Apakah tujuan sebenarnya kita ada
Semua misteri kehidupan
Bagaimana cara menguaknya

Aku berusaha untuk tenang
Meresapi semuanya
Tak ada yang lepas dari karma
Selalu kupikirkan itu

Aku juga selalu meyakini
Bahwa orang yang hidup dengan banyak masalah
Tahu bagaimana menghadapi masalah itu di masa depan
Maka aku juga berpikir
Pernahkah aku menghadapi masalah ini di masa lalu?
Jika tidak, maka ini sebuah pelajaran baru

Sampai saat ini
Aku tak tahu harus melakukan apa
Apa yang terbaik yang harus kulakukan
Aku punya banyak keterampilan
Tapi tak tahu cara mengelolanya

Seharusnya benar apa yang dikatakan
Bahwa sepintar apapun seseorang
Selalu butuh pembimbing
Tapi siapakah yang akan membimbingku?
Bahkan orang terdekatku tak mengerti apa yang kupikirkan
Berusaha membantu tapi yang ada hanya mengecewakanku
Tak pernah menghargai sedikit usahaku

Aku tahu
Memang aku bukan satu-satunya
Banyak yang sepertiku
Tapi di luar itu
Lebih banyak lagi yang menyia-nyiakan hidup
Hanya untuk kesenangan sendiri
Tak peduli pada sekitar

Kutulis semua ini
Aku hanya ingin orang lain tahu
Orang-orang terdekatku berkata
Seolah mereka tahu
Padahal mereka tak tahu sedikitpun
Hanya bisa meremehkan
Mungkin bukan saatnya
Untuk mereka tahu
Aku masih muda
Masih ada waktu untuk membuktikan
Jika Tuhan masih memberi kesempatan

Niveance Keithzery

Rabu, 11 Januari 2012


Berapa jam rata-rata dalam sehari Anda bergelut dengan kemacetan jalan-jalan di Jakarta? Empat sampai lima jam? Parah, tapi belum apa-apa. Jika soal kemacetan ini tak ditangani secara serius, pada 2014 Jakarta bakal macet total.

KETIKA JAKARTA MACET TOTAL

Ketua Masyarakat Transportasi Wilayah DKI Jakarta, Tri Tjahjono bilang, kemacetan memang sudah sampai pada tahap “menurunkan kualitas hidup”. Makin menurun makin tak produktif pula aktivitas yang dilakukan. Makin tak produktif makin tak maksimal pula hasilnya. “Sudah kronis,” kata Tri.
Kemacetan kini tak hanya terjadi saat jam sibuk, tapi hampir setiap jam. Menurut Tri, kemacetan tersebut dipicu oleh pertumbuhan Jakarta yang tidak ideal. Jakarta memang sudah tidak lagi kuat menampung 10 - 12 juta orang seperti saat ini. Padahal, dengan pertumbuhan yang pesat, mobilitas manusia kian tinggi, sehingga diperlukan sistem transportasi yang dapat diandalkan.
Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti Jakarta, Husni Hasan, AMTrU, S.Sos, MM mengatakan kendaraan pribadi merupakan penyebab terbesar dari kemacetan di Jakarta, dan tahun ini jumlahnya kian meningkat. Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dari kurun waktu 2004 – 2009, kebutuhan perjalanan di DKI mencapai 20,7 juta perjalanan/hari. Pertumbuhan kendaraan pribadi pun cukup tinggi yaitu 6,7 juta unit/hari atau sekitar 1.172 buah, 186 mobil, dan 986 motor. Sementara itu, pertambahan kendaraan angkutan umum mencapai 91.082 unit.
Penggunaan kendaraan pribadi melayani 44% perjalanan, sedangkan kendaran umum melayani 56% perjalanan, dan 3% sisanya oleh KRL Jabodetabek.

Makin runyam
Jika kemacetan di Jakarta sudah memasuki tahap kronis, apakah suatu saat Jakarta bakal macet total? Semua aktivitas manusia lumpuh. Orang tidak bisa ke mana-mana karena kendaraan berkumpul jadi satu di jalan-jalan utama. Mungkinkah ini terjadi?
Husni Hasan tak menampik jika pada 2014 Jakarta akan macet total. Bahkan jelang 2014 pun, kira-kira dua tahun sebelumnya kemacetan parah akan bisa dirasakan warga ibukota. Menurut Husni, kemacetan total bisa terjadi jika penggunaan kendaraan pribadi tidak dikendalikan. Pada 2014, diperkirakan terjadi pertemuan antara luas kendaraan dengan luas jalan. Jalan sudah tidak dapat lagi dipenuhi dengan kendaraan baru. Pertumbuhan panjang jalan terjadi sekitar 0,01% per tahunnya.
Sebenarnya, problem kemacetan ini, menurut Tri Tjahjono, tidak akan terjadi jika pemerintah berfikir tentang investasi infrastruktur atau ketersediaan fasilitas publik yang cukup dan memadahi. Justru yang terjadi adalah pertumbuhan infrastruktur tidak bisa mengejar ketinggalan pertumbuhan penduduk Jakarta. Contoh gampangnya, busway. Angkutan yang kian diminati orang karena ber-AC dan katanya lebih cepat ini terbukti tidak mampu menampung lonjakan jumlah penumpang di jam-jam sibuk.
“Tidak ada perencanaan strategis, kondisi politik yang berganti-ganti, serta pola pemerintahan kota jadi sebab keterlambatan infrastruktur ini. Kalau sekarang mau investasi ya sudah terlambat. Lahan kosong udah sangat jarang dan kalaupun ada harganya akan sangat tinggi. Bila ingin membangun infrastruktur pun, masalah sosial akan banyak bermunculan,” paparnya.

Pemerintah sebenarnya sudah berupaya. Ada rencana Mass Rapid Transit (MRT) atau sistem angkutan massal, saat Sutiyoso masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta diperkenalkan sebagai Pola Transportasi Makro (PTM). Saran transportasi yang dirancanakan lewat proyek PTM ini meliputi busway, monorel, subway, dan transportasi air.
Dari empat jenis angkutan publik ini, busway yang mudah untuk direalisasikan karena biayanya paling murah. Sebagai gambaran, biaya pembangunan busway sekitar AS $ 2 juta – 5 juta per km. Subway menelan biaya AS $ 50 juta – 150 juta.
Tak sekadar busway, pada 2016 nanti pemerintah juga berencana mengembangkan sistem angkutan massal berbasis kereta api, mirip yang ada di Singapura, MRT berbasis rel ini akan menjangkau kurang lebih 108,7 km dari kawasan Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia dengan 13 stasiun yang didirikan di permukaan tanah dan bawah tanah. Stasiun Dukuh Atas direncanakan menjadi stasiun penghubung yang terintegrasi dengan sarana transportasi yang lain.
Keamanan dan kenyamanan, bangunan tahan gempa untuk sarananya, persoalan banjir, tanah lembek hingga ancaman terorisme konon sudah diantisipasi. Masalahnya, apakah semua itu sudah cukup untuk menghindari macet total pada 2014?

Urban community
Menurut Tri Tjahjono, langkah yang mesti dilakukan pemerintah saat ini adalah urban community, yaitu bagaimana memindahkan orang dan barang dari tempat satu ke tempat yang lain. Bukan memindahkan kendaraan dari satu titik ke titik yang lain.
“Seandainya saja dari Jln. Thamrin dibuat lorong bawah tanah,” kata Tri. Basement yang mereka miliki didesain untuk pejalan kaki dengan menyuguhkan berbagai fasilitas seperti AC, maka orang akan memilih lorong itu ketimbang bermacet ria. Untuk merealisasikan konsep tersebut, ketersediaan angkutan massal dengan feeder-nya (angkutan pengumpan) dan jaringan jalan yang memadai sangat diperlukan. Tentu saja pengaturan rambu turut mendukungnya.
Angkutan massal seperti bus perlu didesain dengan menerapkan istilah kilometer pertama (berasosiasi dengan rumah) dan kilometer akhir (berasosiasi dengan tujuan). Misalnya busway, angkutan feeder perlu ditambah lagi agar tidak hanya menjangkau kawasan jabodetabek saja.
Angkutan umum selain busway pun tetap harus dioperasikan dalam rangka memudahkan orang untuk pergi ke tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau busway. Makin banyak ketersediaan angkutan umum (kembali ke prinsip kilometer pertama dan akhir), orang akan lebih memilih jalan kaki ketimbang naik kendaraan pribadi. Maka secara tidak langsung, mendukung pembatasan kendaraan pribadi di jalan raya.
Berdasarkan catatan Kompas, dari 11.091 unit bus umum, sekitar 76 % atau 8.428 unit bis tidak aktif mengikuti uji kir periodik, padahal uji tersebut menentukan laik tidaknya beroperasi. Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun telah mencatat pada 2010 - 2011, dari 1.799 bus, 355 bus dikandangkan dan 343 bus ditilang.
Standar kelaikan sangat berhubungan dengan risiko kecelakaan. Kalau keadaannya mengkhawatirkan seperti ini, mana mau orang beralih ke angkutan umum? Apalagi keluhan penumpang angkutan umum makin banyak seperti lantai bus yang bolong, pendingin AC yang tak memadai, asap knalpot yang hitam pekat, hingga perilaku pengemudi yang kebut-kebutan.

INTISARI April 2011, hal 164, oleh : Olivia Lewi Pramesti.