Pikiran Anda bisa menjelajah ke mana pun tanpa dibatasi jarak. Dengan begitu Anda bisa memikirkan seseorang yang ada di Jepang, Eropa, Kanada, atau di negara mana pun yang muncul di benak ketika Anda duduk di rumah. Selain itu, Anda bisa memikirkan peristiwa membahagiakan yang Anda alami di restoran bersama teman. Padahal, jarak restoran tersebut dari Anda sejauh seratus kilometer. Untuk bisa seperti itu, Anda cukup membayangkan sebuah tempat dan biarkan pikiran meluncur ke sana melebihi kecepatan cahaya.
Saya ingat pada perempuan berusia empat puluh yang sudah menikah dengan seorang buruh dan dikaruniai empat anak. Ia datang kepada saya di Montreal untuk mengobati stress berat yang ia alami sejak sepuluh tahun silam. Upaya dokter dan bantuan obat kimia tidak berhasil. Karena penyakit yang diderita, ia memutuskan berhenti bekerja di perusahaan obat-obatan di Montreal. Berat badannya meningkat lima belas kilogram. Keadaannya semakin memburuk karena anak perempuannya tertular penyakit seperti itu. Putra-putranya pergi meninggalkannya karena ia sangat emosional. Tidak sanggup menghadapi keadaan seperti itu, sang suami mulai bicara tentang perceraian.
Saya tanyakan padanya, “Sebelum menderita stres seperti ini sepuluh tahun yang lalu, apakah hidup Anda normal?”
Ia menjawab, “Lebih baik dari sekedar normal. Aku terbilang suka bergaul dan menyukai olahraga. Aku dan suamiku selalu pergi bersama. Kami bahagia karena bebas dari penyakit kejiwaan dan penyakit fisik. Anda bisa bilang aku adalah ibu ideal bagi anak-anak.”
Saya bertanya lagi, “Apakah Anda ingat sesuatu yang menyebabkan Anda jadi seperti ini?”
Ia menjawab, “Ya. Aku menikah di usia dini. Di ulang tahun pernikahan yang ke-20, kami putuskan untuk merayakan momen berbahagia di Acapulco, Meksiko. Kami pun berangkat. Di sana kami tinggal di hotel bintang lima yang menjorok ke laut. Jarak ke pusat perbelanjaan hanya beberapa meter. Aku sangat bahagia. Saat itu kami memutuskan untuk makan malam di restoran hotel. Aku memesan menu kesukaan. Selesai makan, perutku terasa sangat sakit. Aku tak sanggup menanggungnya. Suamiku langsung memanggil dokter yang ada di hotel itu. Tidak lama kemudian ia datang. Menurut hasil diagnosisnya, aku mengalami keracunan. Karena itu, aku harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan cuci perut dan pengobatan yang tuntas. Tanpa mengulur-ulur waktu, kami pun meluncur ke rumah sakit yang jarak tempuhnya dari hotel sekitar setengah jam. Selama itu, mengerang-erang kesakitan. Karena teramat sakit, aku berteriak-teriak sampai tiba di rumah sakit. Sampai di sana dilakukan cuci perut. Para dokter menyarankan aku tetap di rumah sakit untuk menyempurnakan pengobatan. Aku pun menjalani rawat inap selama tujuh hari sampai dokter mengjinkanku keluar. Aku benar-benar lelah. Lebih dari itu, aku sedih karena masa liburan sudah habis dan harus segera kembali ke Monteral. Aku terus menangisi nasibku yang malang. Sejak saat itulah aku merasakan hal-hal yang negatif. Dadaku terkadang sesak hingga tak bisa bernapas. Di Montreal aku mulai memulai perjalanan siksa sebagaimana kututurkan. Dari waktu ke waktu aku mengunjungi dokter jiwa dan rumah sakit juga pakar alternatif lainnya, seperti hipnotis dengan sugesti, energy medicine, dan akupuntur. Tetapi sayang, aku tidak bisa berhenti memikirkan peristiwa itu. Setiap kali melintasi agen pariwisata, mendengar seseorang bicara tentang liburan, menyaksikan siaran televisi atau promosi tentang tempat-tempat pariwisata, aku kembali teringat pada apa yang kualami dulu. Aku menyalahkan diriku, kemudian suamiku, anak-anakku, hotel, restoran, dan setiap orang yang berhubungan dengan peristiwa itu.” Lebih lanjut ia berkata, “Sekarang aku berada di hadapan Anda. Aku merasa benar-benar frustrasi dan gagal menjalani hidup ini hingga hampir kehilangan segala-galanya.”
Kami mulai menanganinya dengan dinamika adaptasi saraf yang terdiri dari tiga tahapan: pertama, memisahkan akal bawah sadar dari pengalaman pahit itu. Dengan begitu, akal bawah sadar mengetahui perempuan tersebut berada di Montreal, bukan di Meksiko. Selanjutnya menggunakan metode yang disebut mengubah pengetahuan tentang peristiwa yang ada di akal bawah sadar, kemudian menghubungkan kesadaran dengan tempat yang sekarang. Lalu membersihkan pusat-pusat energi dari memori negatif. Terakhir, mengikatnya dengan kondisi kejiwaan positif dan normal. Enam bulan kemudian ia kembali pada keadaan semula.
Ini contoh peristiwa yang biasa kita temui sehari-hari yang menegaskan bahwa pikiran tidak mengenal jarak. Ia memiliki kemampuan menjelajahi setiap tempat. Untuk bisa demikian, Anda cukup memikirkan sebuah tempat. Selanjutnya pikiran akan membawa Anda ke sana dalam sekejap.
William James, psikolog dari Universitas Harvard, mengatakan, “Manusia dengan pikirannya bisa menjelajahi setiap tempat di dunia ini dengan kecepatan yang sama sekali tidak terduga. Hal itu menyebabkan aneka perasaan ada dalam pikirannya.”
Sekarang, mari kita lanjutkan perjalanan mengarungi kekuatan pikiran untuk bersama-sama menyingkap tabir kekuatannya dan untuk mengetahui bahwa pikiran tidak dibatasi oleh waktu. Pikiran bisa aktif pada pagi hari, siang hari, sore hari, bahkan pada bagian malam yang terakhir. Pikiran dapat membuat Anda tak mampu tidur terlelap agar bisa bangun dengan semangat.[]
Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)
Baca juga :
Pikiran Memengaruhi Harga Diri
Pikiran dan Rasa Percaya Diri
Pikiran Memengaruhi Kondisi Jiwa
Pikiran Memengaruhi Kondisi Kesehatan
Pikiran Melampaui Batas Waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar