Ada empat jenis energi manusia yang dipakai ketika memikirkan sesuatu.
1. Energi positif tingkat tinggi
Ketika Anda punya target tertentu, tahu alasan ingin mewujudkannya, tahu kapan Anda menginginkannya dalam hidup, dan tahu cara mencapainya sehingga Anda memiliki keinginan yang sangat kuat. Setelah itu, Anda mulai menyusun rencana dan melaksanakannya. Setiap tahapan Anda sempurnakan supaya bisa mencapai target. Saat Anda menggunakan pikiran positif yang membukakan file-file potensi dan energi yang berkelindan dalam pikiran Anda. Maka, adrenalin dalam tubuh Anda akan naik sehingga memberi semangat dan kekuatan. Saat itu Anda akan merasa siap menghadapi segala tantangan dengan keberanian dan kekuatan yang sanggup mengatasinya. Anda dapat bergerak menuju target yang diinginkan dengan konsentrasi penuh.
Pernahkah Anda merasakan hal seperti itu? Setiap orang pasti merasakanya, paling tidak sekali dalam hidupnya. Inilah energi positif tingkat tinggi, di mana penyebab dan akarnya adalah pikiran yang membuat semangatnya tumbuh.
2. Energi negatif tingkat tinggi
Ketika marah kepada seseorang, Anda membuat pikiran meyakini bahwa Anda dalam bahaya. Karena itu, ia memosisikan Anda pada apa yang disebut para ahli dengan “kondisi menyerang atau lari” (kondisi ini akan kita bicarakan lebih detail dalam pembahasan tersendiri tentang pikiran negatif). Kondisi ini membuat jantung berdegup lebih kencang, napas tersengal, tekanan darah naik, suhu tubuh berubah, dan Anda siap untuk menyerang orang yang membuat Anda marah.
Pada kesempatan seperti di atas, Anda menggunakan energi tingkat tinggi yang dipicu oleh pikiran marah. Maka, akal pun membukakan file-file yang berkenaan dengan perilaku Anda ketika marah. Ia mengirimnya pada perasaan karena dialah yang bertanggung jawab atas segala energi dalam tubuh Anda. Ia pun meledakkan sejumlah besar energi sehingga kadar adrenalin dalam tubuh Anda meningkat. Setelah itu kembali lagi ke pikiran hingga menjadi lebih kuat. Saat itu Anda berada dalam kondisi terdesak secara internal hingga Anda melakukan penyerangan dengan kata-kata atau fisik. Semua itu karena Anda mengalami kondisi dan memiliki pikiran yang Anda gunakan untuk meledakkan energi negatif tingkat tinggi. Energi seperti ini bisa bermanfaat bagi manusia, terutama untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam kelangsungan hidupnya. Tetapi ketika akal manusia tidak terlatih berpikir benar, maka ia tidak dapat membedakan antara sesuatu yang mengancam kehidupan dan sesuatu yang membuat marah. Dalam dua kondisi ini ia akan meledak dalam diri Anda sesuai jumlah adrenalin dan kekuatan yang ada.
3. Energi negatif tingkat rendah
Ketika seseorang dipecat dari pekerjaan, bercerai dengan pasangannya, atau kehilangan seseorang yang dicintai jiwanya akan terombang-ambing. Pada awalnya ia akan melakukan penolakan. Ia tidak percaya pada apa yang terjadi. Batinnya menolak dan merasa tidak stabil. Keadaan seperti ini dialami seseorang dalam kurun waktu yang tidak menentu. Ada yang bisa cepat beradaptasi, ada pula yang mengalami hal itu sampai lama karena belum bisa menerima apa yang terjadi. Ia akan mengalami tahapan berikutnya, yaitu tahapan penyesalan. Ia mulai menyesali diri atas apa yang terjadi karena ia tidak memberikan perhatian yang wajar terhadap orang lain. Ia berpindah pada tahapan berikutnya, yaitu kesedihan mendalam karena merasa ada yang hilang. Pada saat itu seseorang akan membandingkan kehidupannya sekarang dengan kehidupan sebelumnya. Tahapan terakhir adalah penerimaan. Dalam tahapan ini ia baru bisa menerima kenyataan dan meneruskan hidupnya. Dalam setiap tahapan psikologis di atas, seseorang menggunakan energi negatif tingkat rendah. Hal itu memengaruhi organ tubuhnya, baik yang di dalam atau yang di luar. Adakalanya tahapan itu berlangsung cukup lama agar seseorang bisa menerima kenyataan, eradaptasi dengan keadaan, dan memulai sesuatu yang baru. Energi tingkat rendah bukan berarti tidak keras, hanya saja ia bersifat rendah dan internal.
4. Energi positif tingkat rendah
Ketika jatuh cinta atau ketika mengalami kondisi spiritualitas yang dalam, Anda akan mendapatkan energi seperti ini. Pernahkan Anda shalat dengan khusyuk meskipun sekali? Setiap orang pasti pernah merasakan kondisi seperti ini dalam hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, jiwa, pikiran, dan tubuh akan sangat tenang dan hati terasa dibelai kebahagiaan. Ia akan merasa nyaman dan damai. Untuk mendapatkan kondisi seperti ini, sebagian orang menjalani latihan berpikir, yoga, hipnotis dengan sugesti atau taichi. Dengan begitu, ia merasa jauh dari alam materi dan terhubung dengan alam rohani. Maka, yang ia pikirkan hanya ketenangan jiwa.
Semua energi ini meledak karena pikiran yang menyala dalam benak Anda dan membuka setiap file dalam memori akal bawah sadar. Jadi, pikiran bisa meninggikan atau merendahkan kekuatan Anda. Dengan begitu, Anda bisa mencapai cita-cita atau mengalami kegagalan.[]
Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)
Baca juga :
Pikiran Memengaruhi Kondisi Jiwa
Pikiran Memengaruhi Kondisi Kesehatan
Pikiran Melampaui Batas Waktu
Pikiran Tidak Mengenal Jarak
Pikiran Tidak Mengenal Waktu
1. Energi positif tingkat tinggi
Ketika Anda punya target tertentu, tahu alasan ingin mewujudkannya, tahu kapan Anda menginginkannya dalam hidup, dan tahu cara mencapainya sehingga Anda memiliki keinginan yang sangat kuat. Setelah itu, Anda mulai menyusun rencana dan melaksanakannya. Setiap tahapan Anda sempurnakan supaya bisa mencapai target. Saat Anda menggunakan pikiran positif yang membukakan file-file potensi dan energi yang berkelindan dalam pikiran Anda. Maka, adrenalin dalam tubuh Anda akan naik sehingga memberi semangat dan kekuatan. Saat itu Anda akan merasa siap menghadapi segala tantangan dengan keberanian dan kekuatan yang sanggup mengatasinya. Anda dapat bergerak menuju target yang diinginkan dengan konsentrasi penuh.
Pernahkah Anda merasakan hal seperti itu? Setiap orang pasti merasakanya, paling tidak sekali dalam hidupnya. Inilah energi positif tingkat tinggi, di mana penyebab dan akarnya adalah pikiran yang membuat semangatnya tumbuh.
2. Energi negatif tingkat tinggi
Ketika marah kepada seseorang, Anda membuat pikiran meyakini bahwa Anda dalam bahaya. Karena itu, ia memosisikan Anda pada apa yang disebut para ahli dengan “kondisi menyerang atau lari” (kondisi ini akan kita bicarakan lebih detail dalam pembahasan tersendiri tentang pikiran negatif). Kondisi ini membuat jantung berdegup lebih kencang, napas tersengal, tekanan darah naik, suhu tubuh berubah, dan Anda siap untuk menyerang orang yang membuat Anda marah.
Pada kesempatan seperti di atas, Anda menggunakan energi tingkat tinggi yang dipicu oleh pikiran marah. Maka, akal pun membukakan file-file yang berkenaan dengan perilaku Anda ketika marah. Ia mengirimnya pada perasaan karena dialah yang bertanggung jawab atas segala energi dalam tubuh Anda. Ia pun meledakkan sejumlah besar energi sehingga kadar adrenalin dalam tubuh Anda meningkat. Setelah itu kembali lagi ke pikiran hingga menjadi lebih kuat. Saat itu Anda berada dalam kondisi terdesak secara internal hingga Anda melakukan penyerangan dengan kata-kata atau fisik. Semua itu karena Anda mengalami kondisi dan memiliki pikiran yang Anda gunakan untuk meledakkan energi negatif tingkat tinggi. Energi seperti ini bisa bermanfaat bagi manusia, terutama untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam kelangsungan hidupnya. Tetapi ketika akal manusia tidak terlatih berpikir benar, maka ia tidak dapat membedakan antara sesuatu yang mengancam kehidupan dan sesuatu yang membuat marah. Dalam dua kondisi ini ia akan meledak dalam diri Anda sesuai jumlah adrenalin dan kekuatan yang ada.
3. Energi negatif tingkat rendah
Ketika seseorang dipecat dari pekerjaan, bercerai dengan pasangannya, atau kehilangan seseorang yang dicintai jiwanya akan terombang-ambing. Pada awalnya ia akan melakukan penolakan. Ia tidak percaya pada apa yang terjadi. Batinnya menolak dan merasa tidak stabil. Keadaan seperti ini dialami seseorang dalam kurun waktu yang tidak menentu. Ada yang bisa cepat beradaptasi, ada pula yang mengalami hal itu sampai lama karena belum bisa menerima apa yang terjadi. Ia akan mengalami tahapan berikutnya, yaitu tahapan penyesalan. Ia mulai menyesali diri atas apa yang terjadi karena ia tidak memberikan perhatian yang wajar terhadap orang lain. Ia berpindah pada tahapan berikutnya, yaitu kesedihan mendalam karena merasa ada yang hilang. Pada saat itu seseorang akan membandingkan kehidupannya sekarang dengan kehidupan sebelumnya. Tahapan terakhir adalah penerimaan. Dalam tahapan ini ia baru bisa menerima kenyataan dan meneruskan hidupnya. Dalam setiap tahapan psikologis di atas, seseorang menggunakan energi negatif tingkat rendah. Hal itu memengaruhi organ tubuhnya, baik yang di dalam atau yang di luar. Adakalanya tahapan itu berlangsung cukup lama agar seseorang bisa menerima kenyataan, eradaptasi dengan keadaan, dan memulai sesuatu yang baru. Energi tingkat rendah bukan berarti tidak keras, hanya saja ia bersifat rendah dan internal.
4. Energi positif tingkat rendah
Ketika jatuh cinta atau ketika mengalami kondisi spiritualitas yang dalam, Anda akan mendapatkan energi seperti ini. Pernahkan Anda shalat dengan khusyuk meskipun sekali? Setiap orang pasti pernah merasakan kondisi seperti ini dalam hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, jiwa, pikiran, dan tubuh akan sangat tenang dan hati terasa dibelai kebahagiaan. Ia akan merasa nyaman dan damai. Untuk mendapatkan kondisi seperti ini, sebagian orang menjalani latihan berpikir, yoga, hipnotis dengan sugesti atau taichi. Dengan begitu, ia merasa jauh dari alam materi dan terhubung dengan alam rohani. Maka, yang ia pikirkan hanya ketenangan jiwa.
Semua energi ini meledak karena pikiran yang menyala dalam benak Anda dan membuka setiap file dalam memori akal bawah sadar. Jadi, pikiran bisa meninggikan atau merendahkan kekuatan Anda. Dengan begitu, Anda bisa mencapai cita-cita atau mengalami kegagalan.[]
Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)
Baca juga :
Pikiran Memengaruhi Kondisi Jiwa
Pikiran Memengaruhi Kondisi Kesehatan
Pikiran Melampaui Batas Waktu
Pikiran Tidak Mengenal Jarak
Pikiran Tidak Mengenal Waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar