Program terdahulu
Pernakah Anda mendengar cerita: ada orang yang hendak mengendarai mobilnya. Semua sudah dilakukan seperti biasanya, tapi mobil tetap tidak bergerak dari tempatnya. Ia injak pedal gas lebih dalam, dan mobil tetap tidak bergerak. Apa yang terjadi? Ternyata rem tangan tetap dalam kondisi terkunci.
Program terdahulu yang negatif sama halnya dengan rem tangan pada mobil dalam kisah di atas. Setiap kali Anda berusaha untuk bergerak maju, ia akan menyeret Anda ke belakang atau diam di tempat. Kita pernah membahas bahwa manusia diprogram oleh dunia luar dirinya. Yang paling penting untuk Anda ketahui adalah tujuh tahun pertama dari kehidupan Anda membentuk lebih dari 90% nilai yang kita yakini. Nilai-nilai itu kita dapatkan dari orang tua, kerabat, masyarakat, sekolah, teman, dan lain-lain. Jika program yang kita terima pada usia tujuh tahun pertama ini negatif maka akan memengaruhi seluruh dimensi kehidupan kita.
Contoh: salah satu program yang mungkin ada pada seseorang adalah tidak perlu usaha mengubah keadaan. Sebab, usaha itu akan sia-sia. Maka, kita akan menemukan orang itu akan menolak semua gagasan perubahan agar ia tidak merasakan kegagalan.
Jika seseorang diprogram menggunakan cara-cara kasar dan membentak-bentak dalam berinteraksi dengan orang lain, Anda akan mendapatkan hal itu ketika ia berinteraksi. Saya sering berjumpa orang yang mengeluhkan masa lalunya karena dinilai telah menghancurkan hidupnya. Contoh: seorang perempuan berusia empat puluh datang menemui saya di Montreal. Menghadapi kondisi yang tidak diinginkan, ia menangis seperti anak kehilangan ibunya. Saya bertanya tentang sesuatu yang membuatnya seperti itu. Ia bilang, “Ibuku memukuli aku dengan keras saat aku berusia empat tahun. Peristiwa itu membuat aku takut kepadanya. Aku pun selalu menghindarinya agar ia tidak memukul lagi. Setelah dewasa, aku selalu menghindar dari siapa pun yang usianya lebih tua dariku. Seiring berjalannya waktu, aku malah menghindar dari siapa saja kendati ia lebih muda dariku. Keadaan seperti ini berlangsung sepanjang hidupku. Dampaknya, aku tidak mau menikah. Sekarang aku benar-benar hidup sendirian. Aku merasa tak berharga. Aku bahkan tidak tahu apa yang harus aku lakukan.” Inilah contoh dari program masa lalu yang melahirkan pikiran negatif dan masalah psikologis.
Contoh lain: ketika saya mengisi seminar tentang “Kekuatan Mengendalikan Diri” di Texas, Amerika Serikat, seorang ibu datang menemui saya. Ia mengeluhkan putri semata wayangnya yang menderita anoreksia nervosa, satu penyakit yang membuat seseorang menilai dirinya kegemukan kendati ia terbilang langsing. Akibatnya ia takut makan, jika menghadapi makanan, ia menutup mulut dengan tangan atau menggerakkan perutnya untuk mengeluarkan kembali makanan itu karena dianggap akan menjadikannya semakin gemuk. Saat saya melihat gadis itu, ia seperti mumi. Berat badannya mungkin tidak sampai empat puluh kilogram. Kondisinya lemah, tulang-tulang di sekujur tubuhnya tampak menonjol. Saya tanyakan, “Sejak kapan engkau merasakan kondisi seperti ini? Ia bilang, “Sejak empat tahun silam. Saat berusia enam belas tahun, aku berkunjung ke rumah seorang temanku. Kebetulan ibu temanku punya perhatian terhadap masalah pengaturan pola makan. Ia bilang aku kegemukan. Karena itu, aku harus diet ketat agat tidak kegemukan dan sulit bergerak. Ia bilang kepadaku bahwa perempuan gemuk tidak akan disunting oleh laki-laki manapun. Aku bisa hidup sebatang kara. Sejak hari itu, aku benar-benar mengurangi porsi makan. Kata-kata ibu temanku itu selalu terngiang di telingaku. Seiring bergulirnya waktu, aku jatuh sakit. Tiga kali aku dirawat di rumah sakit karena kondisi tubuhku sangat lemah.” Setelah berkata demikian gadis itu mengeluarkan album. Ia memperlihatkan foto-foto dirinya sebelum menderita penyakit itu. Sebenarnya ia gadis cantik yang punya kesehatan prima. Namun, proses pembentukan pikiran yang ia alami pada masa lalu telah membentuk pikiran negatif yang hampir membinasakannya.
Inilah contoh lain dari kekuatan program di masa lalu yang menjadi penyebab terkuat terbentuknya pikiran negatif pada seseorang.
Tidak ada tujuan yang jelas
Menurut saya ada lima jenis manusia:
Pertama, orang yang tidak tahu apa yang diinginkan.
Orang seperti ini hidup bagaikan daun yang ditiup oleh angin dan bergerak ke arah yang tidak menentu. Mereka tidak tahu apa yang diinginkan dalam hidup ini. Anda akan menemukan mereka selalu berkeluh kesah bahwa hidup ini susah dan tidak ada peluang. Dalam pandangannya, sebagian besar orang kaya adalah penipu. Baginya, nasib adalah satu-satunya faktor yang menentukan kondisi finansial, kejiwaan, dan kesehatan.
Orang seperti ini tidak berbuat apa-apa untuk hidup lebih baik. Ia tidak mau membaca serta tidak mengembangkan keahlian dan keterampilannya. Bahkan, ia tidak melakukan hal positif apa pun untuk menjaga kesehatannya. Kata-kata yang ia ucapkan setiap hari adalah keluh kesah.
Kedua, orang yang tahu apa yang diinginkan, tapi tidak melakukan apa pun untuk menggapainya.
Orang seperti ini sebenarnya memiliki pengetahuan yang lengkap tentang tujuan hidupnya. Tetapi ia tidak mengambil langkah positif apa pun untuk mewujudkannya. Secara psikologis orang seperti ini lebih menderita dibandingkan dengan orang yang pertama. Sebab, orang pertama tidak mengenal tujuan hidupnya, sedangkan orang kedua tahu apa yang diinginkan, tapi tidak berbuat apa-apa untuk meraihnya. Anda akan melihatnya selalu membandingkan dirinya dengan orang lain dan sering menyalahkan nasib buruk yang menimpanya. Ucapan sehari-harinya adalah ucapan mencela dan menyalahkan.
Ketiga, orang yang tahu apa yang diinginkannya dan punya tujuan yang jelas, tapi tidak percaya pada kemampuannya.
Orang seperti ini tahu apa yang diinginkan, kapan menginginkannya, dan bagaimana mendapatkannya. Tetapi, ia tidak yakin bisa mendapatkannya. Rasa percaya dirinya sangat lemah. Ia takut gagal dan dilecehkan. Orang seperti ini lebih menderita dibandingkan dua jenis orang sebelumnya. Sebab, ia memiliki ilmu dan pengetahuan lebih banyak, tapi tidak memiliki keberanian mengambil langkah positif untuk mewujudkan keinginannya. Karena itu, Anda akan melihatnya sering menjauh dari orang lain. Ia akan menderita gangguan jiwa dan fisik. Ucapannya selalu dipenuhi ungkapan iri hati pada orang-orang yang sukses dan ia selalu mengeluh secara psikologis.
Keempat, orang yang tahu pasti apa yang diinginkan, tapi ia terpengaruh oleh hal-hal negatif dari luar.
Orang seperti ini tahu apa yang diinginkannya. Selain itu, ia punya tujuan yang jelas dan langkah konkret. Tetapi, kepribadiannya lemah. Ia gampang dipengaruhi pendapat orang lain. Akibatnya, ia gampang mengubah langkah-langkah yang sudah dirumuskan untuk menggapai impiannya. Anda akan melihat orang seperti ini tidak memaksimalkan kemampuan dan keterampilannya. Ia tidak mengalami kemajuan yang berarti, bahkan hanya sedikit tujuan yang dicapai. Karena itu, ia cenderung emosional, mudah menyalahkan orang lain, dan mudah iri pada orang lain. Ucapan yang selalu menghiasi lisannya selalu negatif dan rasa percaya dirinya lemah. Tetapi, ia selalu peluang bagi orang lain untuk ikut masuk ke dalam kehidupan pribadinya. Ia akan terus merasa tak berdaya.
Kelima, orang yang tahu apa yang diinginkan dan berusaha keras untuk menggapainya sampai berhasil.
Orang seperti ini tahu pasti apa yang diinginkan. Untuk itu, ia merumuskan langkah dengan jelas kemudian berusaha keras dan pantang menyerah sampai berhasil. Orang seperti ini tahu pasti “hukum kembali” yang mengatakan, “Apa yang Anda pikirkan dan lakukan akan kembali kepada Anda.” Karena itu, mereka mewujudkan keinginan dan hidup bersama cita-citanya.
Tidak adanya tujuan yang jelas dalam kehidupan seseorang membuatnya tidak memaksimalkan kemampuan yang dianugerahkan Allah. Jika demikian, hidupnya menjadi sia-sia, dihantui rasa takut, dan cemas menghadapi masa depan. Orang yang tidak memiliki tujuan yang jelas bagaikan berjalan di tengah kegelapan. Hidupnya hambar, kehilangan semangat, kepribadiannya menjadi lemah. Ia akan mudah dipengaruhi hal-hal negatif dan diombang-ambingkan kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar