Welcome to The Family

Minggu, 10 Februari 2013

Pikiran Melahirkan Mindset

Pernahkan Anda mendengar seseorang berkata, “Ketika bangun pagi, aku merasa sangat lelah. Agar bisa segar, aku harus minum secangkir kopi.” Orang lain berkata, “Kalau minum segelas susu hangat, aku merasa mulas.” Atau yang lain berkata, “Di bulan Juli hidung dan tenggorokanku selalu sensitif dan berlangsung sepanjang musim panas.”
Sayang sekali, banyak orang tidak tahu bahwa dengan menggunakan kalimat seperti di atas  mereka telah membentuk mindset atau pola pikir negatif. Setelah terbentuk, mindset ini tersimpan dalam akal bawah sadar serta menumbuhkan perasaan dan persepsi negatif.
Yang dimaksud dengan mindset di sini adalah sering memikirkan sesuatu dan menggambarkan bahwa pengalaman tertentu memiliki efek tertentu. Orang yang merasa pusing ketika bangun tidur di pagi hari, itu karena ia selalu berpikir dan membuat gambaran internal tentang kepusingannya itu. Akibatnya, pikiran dan gambaran internal itu benar-benar membuat ia merasa pusing setiap kali bangun pagi.


Saya teringat ketika saya memberikan ceramah tentang filosofi keberhasilan di hotel Hilton, Louisiana, AS. Ada orang yang berusia empat puluhan datang mendekati saya. Saat itu terlihat jelas ia menderita influenza. Ia berkata, “Wahai doktor, setiap tahun pada bulan Agustus aku terserang influenza akut sepanjang bulan.” Saya bertanya, “Sejak kapan Anda menderita seperti ini?” Ia menjawab, “Sudah lebih dari sepuluh tahun.” Saya bertanya lagi, “Sebelum itu, apa kesehatan Anda prima?” Ia mengiyakan. Saya tanya lagi, “Apa Anda masih ingat bagaimana influenza menyerang Anda ?” Ia bilang, “Tidak. Biasanya, ketika aku berkeringat karena cuaca kering dan diterpa hawa dingin. Saya pun pasti terserang influenza.”
Mari kita kaji ucapan (persepsi) orang ini
1.
Setiap tahun (dengan kalimat ini ia memastikan  waktu yang berkelanjutan).
2.
Pada bulan Agustus (dengan kalimat ini ia memastikan waktu datangnya influenza. Kepastian ini terus terjadi setiap tahun).
3.
Terserang influenza (dengan kalimat ini ia memastikan jenis penyakit yang menyerangnya. Maka, penyakit itu jadi terikat dengan bulan dan waktu).
4.
Ketika aku berkeringat dengan cuaca kering dan diterpa hawa dingin (dengan kalimat ini ia memastikan sebab dan akibatnya).
5.
Saya pun pasti terserang influenza (dengan kalimat ini ia memastikan akibat dan kenyataan yang ia hadapi setiap tahun).

Yang diungkapkan orang ini adalah sesuatu yang selalu ia pikirkan dan dihubungkan dengan waktu dan tempat, kemudian diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi hingga benar-benar terjadi dan bisa ditunggu setiap tahun pada waktu yang sama. Inilah yang disebut mindset atau pola pikir.
Sejatinya, dalam setiap aspek kehidupan dan perilaku kita ada mindset. Di setiap ruang dan waktu kita tidak bisa lepas dari mindset. Kita punya mindset tidur yang dipakai ketika harus memutuskan apakah kita akan tidur atau terap terjaga. Selain itu, kita punya mindset bergaul dengan orang lain baik kerabat, teman, atau orang yang belum kita kenal. Kita juga punya mindset makan dan menyantap makanan. Ada orang yang makan dengan cepat, ada yang lambat. Ada yang makan ketika benar-benar lapar, ada yang makan meski tidak lapar.

Definisi mindset (pola pikir)
Mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama.

Sekarang saya ingin bertanya:
·      Apa pola pikir Anda untuk tidur?
·    Apa pola pikir Anda dalam berinteraksi dengan orang yang Anda cintai dan
 tidak Anda cintai?
·      Apa pola pikir Anda dalam menghadapi godaan dan pengaruh dari luar?
·      Apa pola pikir Anda dalam spiritualitas dan kesehatan?
Sebagaimana Anda lihat, segala sesuatu dalam hidup ini terbentuk dari mindset. Mindset terbentuk dari pikiran tertentu yang terjadi berkali-kali dan hasilnya digunakan dalam kehidupan.[]

Dr. Ibrahim Elfiky (Maestro Motivator Muslim Dunia)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar